Yuk, Kenali 4 Ciri-Ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa!
Ramadan memang menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam, termasuk oleh ibu hamil dan menyusui.
Namun pertanyaannya, bolehkah ibu hamil berpuasa?
Nah, sebelum memutuskan untuk berpuasa, baik di trimester 1, puasa saat hamil trimester 2, maupun trimester 3, ibu hamil perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.
Jika dokter mengizinkan, ibu hamil tetap wajib memerhatikan kondisi yang mungkin terjadi saat puasa.
Ada beberapa ciri-ciri ibu hamil tidak boleh puasa karena bisa membahayakan ibu dan bayi yang dikandung.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Yuk, kenali tanda yang membuat ibu hamil tidak boleh puasa pada penjelasan di bawah ini!
Ciri-Ciri Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa
Mengetahui ciri-ciri ibu hamil tidak boleh puasa sangat penting.
Sebab, puasa dikhawatirkan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
Berikut 4 kondisi ibu hamil yang perlu batal puasa atau tanda bayi tidak kuat dibawa puasa yang wajib diketahui:
1. Ibu dengan kehamilan risiko tinggi
Kondisi kesehatan ibu hamil dengan risiko tinggi tidak disarankan untuk puasa.
Hamil dengan kondisi-kondisi risiko tinggi sangat perlu diwaspadai. Misalnya, ibu dengan penyakit diabetes selama kehamilan atau diabetes gestasional.
Puasa bagi ibu hamil bisa menyebabkan kadar gula dalam tubuh turun dan mengalami dehidrasi.
Namun saat berbuka puasa dan sahur, kadar gula bisa menjadi sangat tinggi.
Beberapa gejala yang mengharuskan ibu hamil membatalkan puasanya dan segera memeriksakan diri ke dokter antara lain:
sakit kepala
penglihatan buram
pusing
bengkak di wajah, kaki, atau tangan
mual dan muntah
nyeri perut bawah
pergerakan janin berkurang
2. Mengalami mimisan
Tanda ibu hamil harus berhenti puasa yang pertama adalah mengalami mimisan.
Mimisan saat hamil rentan terjadi karena perubahan hormon yang membuat pembuluh darah hidung melebar dan gampang pecah.
Mimisan ketika hamil sebenarnya tidak menimbulkan bahaya besar, tapi harus tetap diperhatikan jika terjadi saat puasa.
Ibu hamil disarankan untuk berhenti puasa dan segera minum air putih jika mengalami gejala mimisan berikut ini:
Darah mimisan keluar banyak
Pendarahan dari hidung tidak berhenti setelah 30 menit
Sulit bernapas
Pusing atau lelah setelah mimisan
Kulit wajah pucat
Dada terasa sesak dan nyeri
3. Dehidrasi
Kebutuhan air putih saat hamil sangat dibutuhkan untuk membentuk air ketuban untuk mendukung perkembangan janin.
Nah, dehidrasi saat hamil bisa berakibat fatal.
Saat dehidrasi, ibu hamil bisa mengalami syok karena tekanan darah rendah.
Lebih serius lagi, hal ini bisa menyebabkan komplikasi kehamilan seperti air ketuban sedikit.
Risiko ini juga bisa menyebabkan cacat lahir karena kurangnya nutrisi selama kehamilan.
Puasa untuk ibu hamil bisa berbahaya jika muncul tanda dehidrasi seperti:
Rasa haus berlebih
Mulut dan bibir kering
Lemas, pusing, atau sakit kepala
Urine berwarna gelap
Ibu hamil mengalami sembelit
Seperti mau pingsan
Mata berkunang-kunang atau penglihatan buram
Jika muncul tanda bahaya di atas akan sangat berisiko untuk meneruskan puasa bagi ibu hamil. Karena itu ibu hamil bisa langsung batalkan puasa, segera makan dan minum.
4. Pergerakan bayi kurang
Gerakan bayi biasanya mulai dirasakan saat memasuki usia kehamilan 18-24 minggu.
Jika ibu hamil menjalankan ibadah puasa pada minggu-minggu tersebut, perlu diwaspadai jika pergerakan bayi kurang atau bayi tidak bergerak dalam kandungan.
Untuk memastikannya, ibu bisa menghitung seberapa banyak gerakan dan tendangan bayi dalam 2 jam. Jika berkurang, ibu baiknya akhiri puasa.
Sebab berkurangnya gerakan janin menjadi salah satu tanda adanya masalah pada kandungan.
Pertanyaan Seputar Tanda Ibu Hamil Tidak Boleh Puasa
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan terkait tanda-tanda ibu hamil tidak diperbolehkan untuk puasa:
Apa efek samping ibu hamil puasa?
Usia hamil muda atau pada trimester pertama merupakan masa penting untuk tumbuh kembang janin. Sebab, pada masa inilah organ mulai terbentuk.
Karena itu dibutuhkan nutrisi penting untuk menunjang pertumbuhan janin.
Jika asupan makanan dan minuman dibatasi karena puasa, dikhawatirkan ibu hamil di trimester pertama lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal.
Hal ini bisa juga menyebabkan ibu hamil melahirkan secara prematur.
Selain itu, berpuasa saat hamil juga memiliki beberapa risiko lain seperti:
Mengalami mual dan muntah
Tubuh terasa lemas
Asam lambung naik
Dehidrasi
Sakit kepala
Pusing
Pingsan
Meski begitu, bukan berarti ibu hamil dilarang menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Ibu bisa saja puasa, asalkan dalam kondisi tubuh yang sehat dengan berat badan yang cukup.
Jika terjadi gejala saat berpuasa, ibu hamil wajib meninggalkan puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan memberikan saran apakah ibu hamil perlu berhenti berpuasa atau tidak, dan memberikan penanganan medis jika diperlukan.
Penting juga bagi ibu hamil untuk memantau kondisi tubuh secara rutin dan menghindari situasi yang bisa membuat kondisi kesehatan menjadi lebih buruk.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline.
Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!
Kapan ibu hamil harus membatalkan puasa?
Jika ibu sedang hamil dan memilih untuk berpuasa itu sah-sah saja, namun ada beberapa gejala yang mengharuskan ibu hamil membatalkan puasa, yaitu:
Mual dan muntah
Merasa sangat haus tidak tertahankan dan lebih dari biasanya
Lemas sampai tidak bisa melakukan aktivitas
Tidak sanggup untuk beraktivitas normal
Hilangnya keseimbangan
Demam
Pusing
Pingsan
Baca Juga: 12 Aplikasi Kehamilan Terbaik, Bantu Ibu Hamil Pantau Perkembangan Janin
Jika ibu hamil puasa apakah janin juga lapar?
Janin akan tetap mendapatkan asupan nutrisi meski ibu berpuasa. Bagaimana bisa?
Jadi, anak di dalam kandungan akan mendapatkan asupan makanan dari plasenta melalui aliran darah.
Meskipun ibu berpuasa, janin akan mendapatkan nutrisi yang cukup jika ibu makan makanan bergizi.
Hal yang perlu diingat, saat orang berpuasa, yang dilakukan hanya memindahkan jam makan. Namun, kebutuhan nutrisi harus tetap terjaga.
Bagaimana kondisi janin saat berpuasa?
Selama berpuasa, janin tidak akan kelaparan dan mendapatkan asupan nutrisi dari ibu untuk mendukung pertumbuhan serta perkembangan bayi dalam kandungan.
Namun yang perlu diperhatikan, ibu disarankan untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.
Dokter akan menyarankan kesiapan berpuasa tergantung dari kondisi tubuh ibu.
Biasanya ibu dengan berat badan normal dan sudah menerapkan pola hidup yang baik akan diperbolehkan berpuasa.
Dengan catatan, kebutuhan nutrisi harian tetap terpenuhi selama berpuasa.
Penutup
Itulah beberapa ciri ibu hamil yang tidak boleh puasa atau disarankan untuk segera membatalkan puasa.
Jika kondisi tubuh ibu sehat dan bisa melaksanakan puasa, pastikan untuk mengikuti saran dari dokter agar kandungan tetap terjaga dengan baik, ya!
Atau ibu punya tips tersendiri agar kuat berpuasa? Yuk, bagikan di kolom komentar!