Apakah Kipas Angin Bisa Menyebabkan Batuk?
Apakah kipas angin bisa menyebabkan batuk?
Pertanyaan tersebut seringkali muncul setelah kita merasa tubuh seketika tidak fit setelah menggunakan kipas angin semalaman.
Kipas angin adalah salah satu pendingin udara yang umum digunakan di banyak rumah di seluruh dunia.
Benda tersebut memberikan kenyamanan di hari-hari panas dan membantu mengurangi kelembapan udara.
Selain menjaga kelembapan udara dan menggunakan kipas angin untuk memberikan kenyamanan beraktivitas, kamu perlu banyak minum air putih di cuaca panas yang ekstrem ini.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Lantas, apakah kipas angin dapat menyebabkan batuk?
Yuk, cari tahu jawabannya dalam artikel ini!
Apakah Kipas Angin Menyebabkan Batuk?
Di cuaca yang panas dan terik seperti sekarang ini, siapa yang tidak kepanasan?
Sinar matahari terasa menusuk kulit dan membuat badan terasa gerah. Kalau begini, pasti kamu cepat-cepat ke kamar dan menyalakan kipas angin, kan?
Pakai kipas angin di siang hari memang bisa menghilangkan rasa gerah. Namun, kamu perlu berhati-hati atas perputaran atau sirkulasi udara saat menggunakan kipas angin.
Sebab, menghidupkan kipas angin di suatu ruangan dapat membuat partikel-partikel seperti debu, virus, dan bakteri yang mungkin ada di ruangan tersebut berterbangan dengan bebas dan malah terhirup oleh saluran pernapasan.
Lalu, saluran pernapasan akan melakukan perlawanan untuk melindungi tubuh dari kuman atau benda asing yang masuk dengan refleks batuk sehingga tubuh akan terbatuk-batuk jika ada debu yang masuk.
Pada akhirnya, kipas angin dapat meningkatkan risiko batuk akibat partikel yang berterbangan tersebut.
Dengan kata lain, kipas angin bukanlah penyebab utama seseorang mengalami batuk-batuk, tetapi debu yang berterbangan itulah yang membuat seseorang batuk.
Namun, sumber lain mengatakan kipas angin juga menyebabkan batuk jika kamu mengarahkan kipas angin langsung ke tubuh kamu.
Dilansir dari Healthline, udara yang langsung terpapar ke tubuh seseorang akan membuat mulut, hidung, dan tenggorokan kering.
Hal ini bisa menyebabkan produksi lendir di hidung, kemudian dapat berujung pada radang tenggorokan.
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat, Cepat dan Praktis!
Apakah AC Menyebabkan Batuk?
Selain menggunakan kipas angin, Air Conditioner (AC) juga kerap kali menjadi amunisi untuk menghilangkan rasa gerah.
Suhunya yang dingin sangat diandalkan untuk membuat ruangan terasa lebih nyaman dan tidak panas.
Namun, apakah AC dapat menyebabkan batuk?
Lagi-lagi, AC bukan merupakan penyebab utama seseorang mengalami batuk, tetapi AC justru berdampak meningkatkan risiko batuk, terutama bagi kamu yang menderita bronkiektasis.
Dilansir dari Lung Foundation Australia, sirkulasi udara dingin dari AC dapat memperburuk gejala seperti batuk atau sesak napas.
Namun, tidak semua AC dapat memperburuk gejala bronkiektasis. AC yang jarang dibersihkan sehingga penuh debu lah yang dapat meningkatkan risiko batuk lebih parah.
Jika kamu kesulitan bernapas di ruangan ber-AC, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Mengapa Batuk di Malam Hari saat Menggunakan Kipas Angin?
Tidak hanya digunakan saat siang hari, kipas angin kerap digunakan saat malam hari untuk membuat suasana tidur semakin nyaman.
Namun, jika kamu mengalami batuk di malam hari setelah menggunakan kipas angin semalaman, kemungkinan besar kamu memiliki alergi terhadap debu.
Seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan di atas, debu dan partikel kecil lainnya bisa berterbangan dengan bebas dan terhirup oleh saluran udara dan masuk ke dalam tubuh.
Menggunakan kipas angin saat tidur dapat meningkatkan risiko batuk hingga sesak nafas karena alergi dari debu tersebut.
Jika batuk kamu sudah semakin parah, kamu harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis profesional.
Gak pakai lama!
Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet. Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.
Emang boleh se-sat-set ini?
Boleh, dong! Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Dampak Buruk Penggunaan Kipas Angin Malam Hari
Jika kamu tidur menggunakan kipas angin yang menyala semalaman, kamu perlu hati-hati akan dampak buruk yang akan menghampiri tubuh kamu.
Sebab, tidur malam dengan kipas angin menyala justru dapat memunculkan bahaya.
Berikut beberapa dampak buruk penggunaan kipas angin di malam hari:
- Dehidrasi dan hipotermia: Ini terjadi karena udara dingin akan menyerap kelembapan tubuh jika kamu selalu berada di ruangan yang terpapar kipas angin. Sehingga, tubuh akan kehilangan cairan dan muncul dehidrasi.
- Iritasi sinus: Udara kering yang muncul setelah menyalakan kipas angin dapat membuat selaput lendir kering juga. Hal itu berdampak pada produksi lendir yang akan semakin banyak untuk melembabkan saluran udara. Akibatnya, lendir yang terlalu banyak akan menyumbat saluran pernapasan.
- Bell Palsy: Kondisi ini disebut saat syaraf dan otot wajah menjadi tegang, kaku, dan sulit berekspresi. Hal ini disebabkan karena suhu dingin yang selalu menerpa bagian wajah sepanjang malam.
- Kekurangan oksigen: Tidur semalaman dengan kipas angin justru akan membuat udara berputar di sekitar kipas angin saja, tidak ada sirkulasi udar sehingga tubuh tidak mendapatkan udara atau oksigen baru.
- Asma: Bagi kamu penderita alergi debu, hindari menggunakan kipas angin semalaman karena dapat mengakibatkan asma.
Baca Juga: Apakah Air Hangat Bisa Meredakan Batuk? Mitos atau Fakta?
Tips agar Tidak Terpapar Dampak Buruk Kipas Angin
Ternyata banyak sekali dampak buruk jika terkena kipas angin secara berkala.
Namun, kamu tidak perlu khawatir karena ada beberapa tips agar dampak buruk tersebut bisa dihindari.
Berikut tips agar tidak terpapar dampak buruk kipas angin:
- Membersihkan kipas angin dan ruangan dari debu dan kotoran lainnya agar kuman atau virus yang menempel di kipas angin tidak terhirup.
- Gunakan humidifier atau pelembab udara untuk memberi kelembapan pada udara di ruangan.
- Buka jendela agar sirkulasi udara lebih bebas.
- Hindari mengarahkan kipas angin atau AC langsung ke tubuh.
- Makan makanan tinggi gizi.
- Minum teh dengan campuran lemon dan madu untuk meredakan batuk.
Baca Juga: 5 Manfaat Daun Saga untuk Batuk yang Jarang Diketahui
Pertanyaan Seputar Apakah Kipas Angin Bisa Menyebabkan Batuk
Nah, sekarang kamu sudah paham kan, kalau kipas angin bukan penyebab utama seseorang abtuk.
Sekarang, yuk simak beberapa pertanyaan seputar apakah kipas angin bisa menyebabkan batuk.
Lebih Baik Pakai AC Apa Kipas Angin?
Penggunaan AC atau kipas angin sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Namun, jika ingin menggunakan AC sebaiknya pasang pelembab ruangan agar ruangan tersebut tidak kekeringan dan berimbas ke pernapasan.
Sedangkan, jika ingin menggunakan kipas angin, alihkan arah kipas angin ke dinding dan jangan langsung terkena tubuh kamu. Selain itu, rutin bersihkan AC dan kipas angin agar debunya tidak berterbangan.
Kipas Angin Apakah Baik untuk Bayi?
Sebaiknya jangan gunakan kipas angin atau AC bagi bayi yang baru lahir karena bayi masih sangat rentan terhadap perubahan suhu dan udara yang tidak stabil.
Bayi dengan umur 6 tahun ke atas boleh menggunakan AC atau kipas angin dengan tetap memperhatikan suhu ruangan.
Berapa Jam Pemakaian Kipas Angin?
Tidak ada aturan yang pasti soal waktu ideal pemakaian kipas angin. Namun, jika udara dingin sebaiknya intensitas pemakaian kipas angin dikurangi.
Sebaliknya, jika cuaca memang sedang panas, kamu bisa menggunakan kipas angin dengan tetap memperhatikan tips sebelumnya agar tidak terpapar batuk atau sesak napas.
Penutup
Nah, itu tadi penjelasan apakah kipas angin bisa menyebabkan batuk hingga tips yang harus kamu lakukan agar kipas angin yang kamu gunakan tidak meningkatkan risiko batuk.
Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang batuk yang kamu alami, segera konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan dokter.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS!
Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!
Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.
Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.