11 Cara Merekrut Karyawan untuk UMKM (Usaha Kecil dan Menengah)
Agar bisnis yang kamu jalankan berhasil, langkah pertama yang tak bisa diabaikan adalah merekrut karyawan yang tepat.
Sebagai pemilik bisnis, kamu harus mengambil langkah yang cermat untuk mencari karyawan yang sesuai dengan nilai serta tujuan perusahaan.
Nah, berikut adalah cara merekrut karyawan untuk usaha kecil dan menengah berikut ini.
Bagaimana Cara Merekrut Karyawan Baru untuk Usaha Kecil?
Merekrut karyawan baru berkaitan erat dengan penerbitan iklan lowongan kerja dalam proses rekrutmen.
Harvard Business Review melihat bahwa banyak perusahaan yang menggunakan pendekatan yang kurang tepat dalam proses perekrutan ini.
Contohnya, mereka menulis deskripsi pekerjaan pada iklan lowongan kerja secara tidak realistis.
Dampaknya, perusahaan akan kesulitan menemukan kandidat yang sesuai dengan pengalaman, kemampuan, dan gaji yang dibutuhkan.
Kesalahan ini berpotensi menjauhkan bisnis dari calon kandidat yang tepat
Oleh sebab itu, sebagai pemilik usaha, kamu perlu menyimak tata cara dalam merekrut karyawan pada pembahasan berikut ini!
1. Tulislah deskripsi pekerjaan dengan jelas
Pernahkah kamu menemui lowongan pekerjaan yang tak cukup gamblang dalam menjelaskan detail pekerjaan dan persyaratan yang diperlukan?
Padahal, deskripsi yang jelas dan terperinci sangat membantu perusahaan dalam menyaring kandidat dengan lebih spesifik.
Hasilnya, proses rekrutmen bisa berjalan lebih efektif bagi kedua belah pihak: perusahaan dan pelamar.
Oleh karena itu, sebelum menuliskan deskripsi pekerjaan, penting untuk memahami terlebih dahulu jenis kualifikasi karyawan yang diperlukan oleh perusahaan.
2. Menggunakan jalur internal
Karyawan bisa dikatakan sebagai aset yang paling penting bagi bisnis atau usaha.
Pasalnya, kinerja karyawan akan berpengaruh sangat besar terhadap keberhasilan dan kelangsungan usaha.
Tidak ada salahnya kok, kalau kamu menggunakan jalur internal untuk menyeleksi karyawan yang sudah teruji kinerja serta kualitasnya.
Misalnya, dengan mencari kandidat lewat rekomendasi karyawan atau rekan yang sudah bekerja di bisnismu.
Pendekatan jalur internal ini tidak hanya membantu dalam menemukan karyawan yang sesuai, tetapi juga mengoptimalkan proses rekrutmen secara efektif dan efisien.
3. Menentukan konsep lowongan kerja
Meski hanya mencari kandidat untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), bukan berarti kamu tidak membutuhkan lowongan kerja yang terkonsep dengan matang, ya.
Coba kita ambil contoh, saat ini kamu membutuhkan karyawan muda atau entry level.
Langkah yang perlu kamu ambil adalah hindari konsep lowongan kerja yang monoton.
Kamu bisa membuat poster lowongan yang menarik dan unik.
Selain itu, kamu juga bisa lho, menyebarkan lowongan pekerjaan tersebut di berbagai media sosial.
Langkah ini tidak hanya bermanfaat untuk menarik minat calon karyawan, tetapi juga dapat menumbuhkan citra positif perusahaan.
Sebab, konsep yang menarik dan unik dapat menjadi alasan para calon karyawan untuk melamar di perusahaanmu.
4. Memilih kanal lowongan pekerjaan yang tepat
Setelah menyiapkan konsep lowongan pekerjaan, selanjutnya kamu bisa menyebarkan iklan lowongan tersebut lewat berbagai kanal yang tepat.
Contohnya, kamu bisa menyebarkan di media sosial, website resmi perusahaan, kerja sama dengan universitas, dan situs lowongan kerja.
5. Menentukan tahapan atau sistem perekrutan
Selanjutnya, kamu bisa membuat tahapan atau sistem perekrutan dengan proses yang efisien dan efektif.
Misalnya, setelah melakukan tahap screening CV, kamu dapat langsung memberikan tes kemampuan yang sesuai dengan posisi lamaran.
Dengan demikian, setidaknya proses perekrutan akan diisi oleh berbagai kandidat yang memiliki komitmen untuk menyelesaikan tahapan perekrutan tersebut.
6. Membangun citra bisnis positif
Ingin mendapatkan calon karyawan yang berkualitas?
Nah, hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah membangun reputasi atau citra perusahaanmu terlebih dahulu.
Alasannya jelas, kandidat dengan kinerja yang baik umumnya memilih perusahaan yang memiliki reputasi dan bisnis yang positif.
Lantas, bagaimana langkah-langkah membangun citra atau reputasi perusahaan?
Kamu bisa memulainya dengan menciptakan lowongan pekerjaan yang mampu merefleksikan budaya positif yang dimiliki oleh perusahaanmu.
7. Meninjau resume atau CV yang sudah diterima
Setelah menerima resume atau CV yang masuk, langkah selanjutnya adalah meninjau berkas mana yang memiliki kualifikasi dan memenuhi kebutuhan perusahaan.
Jika kamu menemukan calon karyawan yang memenuhi kriteria dengan kemampuan yang sesuai, tak perlu ragu untuk mempertimbangkan mereka.
Tapi kamu harus ingat, kalau poin ini bisa dilakukan jika sebelumnya kamu sudah merumuskan berbagai keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan.
8. Memanfaatkan berbagai tools penilaian
Sekarang mencari karyawan yang sesuai tidak sesulit zaman dahulu, lho.
Pasalnya, sudah banyak tools yang bisa digunakan untuk membantumu dalam menilai calon karyawan.
Misalnya metode tes seperti MBTI, 16 personalities, metode DISC, dan lain sebagainya.
Selain menggunakan tools, kamu juga bisa mempertimbangkan psikotes spasial, analog verbal, dan kraepelin.
9. Wawancara kandidat
Agar terhindar dari kesalahan dalam memilih karyawan yang salah, sebaiknya kamu memanfaatkan proses wawancara untuk menggali secara dalam profil dan kualifikasi setiap kandidat.
Sebagai pewawancara, kamu juga harus benar-benar memahami kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi pelamar tersebut, ya.
Selain itu pastikan proses wawancara berjalan dengan santai, serta tidak mengintimidasi kandidat.
Lebih baik menghindari kesan interogasi dengan menjalankan diskusi santai dan melakukan pertukaran informasi antara kedua belah pihak.
10. Memilih kandidat terbaik
Setelah kandidat berhasil melalui berbagai proses rekrutmen, sekarang adalah saat paling krusial untukmu dalam memilih kandidat terbaik.
Dalam hal ini, kamu tidak hanya perlu mempertimbangkan pengalaman dan kemampuan calon tenaga kerja.
Namun, penting juga untuk meninjau kepribadian kandidat yang sesuai dengan kultur bisnismu.
11. Memeriksa latar belakang kandidat
Sebelum menawarkan kontrak kerja untuk calon karyawan, sebaiknya kamu memeriksa latar belakangnya terlebih dahulu.
Misalnya dengan menanyakan kinerja atau hasil kerja si calon karyawan ini, kepada perusahaan tempat bekerja sebelumnya.
Meski kamu sudah menemukan kandidat dengan pengalaman, kualifikasi, dan kepribadian yang cocok untuk perusahaan, langkah ini tetap penting dilakukan, ya.
Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan kandidat terbaik akan semakin besar untuk bisnismu.
Perlukah Seleksi Karyawan untuk Usaha Kecil?
Tentu saja, seleksi karyawan merupakan langkah penting, bahkan untuk usaha kecil.
Usaha kecil menengah membutuhkan karyawan yang mampu mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Tentunya tidak akan mudah bagi perusahaan untuk berkembang, tanpa adanya orang atau karyawan yang mampu menjalankan perannya.
Oleh sebab itu, UMKM sangat memerlukan seleksi karyawan agar mampu menghasilkan kandidat karyawan yang paling sesuai dengan misi perusahaan.
Dilansir dari Business.com, karyawan berkontribusi begitu besar terhadap kesuksesan bisnis.
Nah, berikut adalah poin-poin pentingnya:
- Karyawan adalah aset yang menjalankan misi perusahaan.
- Pendapatan perusahaan bergantung pada keberhasilan karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
- Karyawan memiliki pengaruh besar terhadap informasi atau citra positif perusahaan kepada pihak eksternal.
Berdasarkan poin tersebut, maka tidak mengherankan jika perusahaan sangat membutuhkan seleksi karyawan yang tepat.
Dengan demikian, proses seleksi tersebut dapat menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang mampu meningkatkan perkembangan usaha.
Baca Juga: Apa Itu Employer Branding? Lakukan Strategi Ini di Era Digital
Apa Saja Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merekrut Karyawan?
Pada proses rekrutmen, tentunya kamu akan memilih karyawan dengan kriteria yang sesuai dengan posisi yang dilamarnya.
Namun, terdapat berbagai kriteria lainnya yang perlu kamu perhatikan agar dapat menemukan kandidat yang paling sesuai dengan perusahaan.
Nah, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan.
1. Skill komunikasi
Apa pun jenis atau posisi pekerjaannya, kemampuan berkomunikasi adalah keterampilan penting yang dibutuhkan oleh karyawan.
Dalam hal ini, keterampilan berkomunikasi tidak hanya mencakup kemampuan untuk berbicara, tetapi juga mendengarkan dan menulis.
Oleh sebab itu, jangan lupa untuk melihat kemampuan ini pada setiap kandidat yang berpartisipasi dalam proses rekrutmen.
2. Memberikan hak karyawan
Ketika merekrut karyawan baru, kamu juga perlu memerhatikan hak karyawan tersebut.
Poin ini dijalankan setelah proses rekrutmen berakhir, misalnya dengan memberikan bonus terhadap produktivitas dari karyawan.
Langkah ini dapat menghindari pergantian karyawan dengan cepat sehingga perusahaan akan terhindar dari biaya tambahan.
Selain itu, sebagai pelaku bisnis sebaiknya kamu juga menyediakan asuransi kesehatan online untuk karyawan.
Dengan memberi proteksi kesehatan terhadap karyawan, maka dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Tidak hanya itu, adanya asuransi juga dapat melindungi karyawan dari kerugian finansial.
Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Kesehatan untuk Karyawan, HRD Harus Tahu!
Nah, bagi kamu yang membutuhkan perlindungan asuransi bagi karyawan.
Rey for Business siap menjaga semua karyawan kamu agar tetap sehat dan produktif.
Dengan menjadi member Rey, karyawanmu bisa langsung berkonsultasi dengan dokter, baik online maupun offline.
Tebus obat pun bisa gratis, lho.
Mau rawat jalan atau rawat inap? Bisa juga.
Untuk info lebih lanjut, kamu bisa klik banner di bawah ini, ya!
3. Kemampuan berkolaborasi
Umumnya, setiap pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya kolaborasi di dalam tim.
Oleh sebab itu, kemampuan untuk berkolaborasi merupakan keterampilan selanjutnya yang dibutuhkan oleh karyawan pilihanmu.
Tentunya, dengan kolaborasi yang baik, maka pekerjaan akan berjalan dengan efektif dan efisien.
4. Antusiasme dalam bekerja
Selanjutnya, kamu perlu mempertimbangkan kandidat yang memiliki antusiasme terhadap posisi atau bidang yang dilamar.
Nah, antusiasme tersebut dapat menunjukkan seberapa berminat kandidat tersebut dengan pekerjaannya nanti.
5. Kemampuan analisis
Selanjutnya, untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas, kamu dapat mempertimbangkan kemampuannya untuk menganalisis sesuatu.
Misalnya, menganalisis sebuah masalah dan mencari solusi paling realistis.
Dengan demikian, karyawan dengan kemampuan analisis yang baik merupakan aset yang berharga bagi perusahaan.
Apa yang Terjadi Jika Salah Merekrut Karyawan?
Salah merekrut karyawan bisa berdampak negatif pada berbagai aspek dalam perusahaan.
Beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi jika kamu salah merekrut karyawan adalah:
Kinerja Menurun: Karyawan tidak optimal dalam kinerja dan produktivitas.
Biaya Tambahan: Biaya untuk perekrutan ulang, pelatihan, dan penyelesaian masalah.
Gangguan Tim: Ketidakcocokan dengan tim bisa mengganggu dinamika kelompok.
Hilangnya Waktu: Waktu terbuang untuk mengatasi masalah rekrutan yang salah.
Risiko Reputasi: Dampak negatif pada citra perusahaan.
Ketidakpuasan Karyawan: Tidak puas, yang mungkin berujung pada turnover tinggi.
Baca Juga: Contoh & Cara Membuat Job Description yang Efektif
Penutup
Itu dia beberapa cara merekrut karyawan untuk usaha kecil dan menengah (UMKM).
Ingat mempekerjakan karyawan yang berkualitas dapat membuat bisnis kamu menjadi lebih berkembang.
Sebagai pelaku usaha, sebaiknya kamu melakukan langkah-langkah di atas, ya.
Masih ada pertanyaan seputar topik ini? Tanyakan di kolom komentar, yuk!