Apa Itu Bulking? Panduan Lengkap untuk Pemula
Kalau kamu pernah lihat orang makan banyak sambil bilang “lagi bulking nih”, kamu mungkin bertanya-tanya:
Sebenarnya bulking itu apa sih? Kok makan banyak tapi dibilang latihan? Kok bisa nambah otot? Emang sehat?
Tenang—semua pertanyaan itu bakal dijawab lengkap di artikel ini.
Bulking adalah salah satu istilah paling populer di dunia fitness, terutama bagi mereka yang ingin naik berat badan (tapi bukan lemak doang!), memperbesar massa otot, memperkuat tubuh, dan meningkat performa latihan.
Tapi sayangnya, masih banyak yang salah memahami bulking sebagai alasan untuk makan sembarangan. Padahal bulking ada caranya, ada ilmunya, dan ada triknya supaya hasilnya otot, bukan perut buncit.
Artikel ini akan membahas semuanya dengan bahasa santai, komplit, dan tidak kaku—mulai dari definisi, sains di balik bulking, beda jenis bulking, panduan makan, panduan workout, sampai kesalahan fatal yang sering dilakukan pemula.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Sebenarnya Bulking Itu Apa?

Bulking adalah proses menambah massa tubuh (terutama otot) dengan cara meningkatkan kalori harian di atas kebutuhan normal.
Gampangnya:
Bulking = surplus kalori + latihan yang tepat + protein cukup → massa otot naik.
Tubuh membutuhkan “bahan bakar” untuk membangun jaringan baru. Kalau kebutuhan kalori kamu adalah 2.000 kalori per hari, kamu harus makan lebih banyak—misalnya 2.300–2.600 kalori agar tubuh punya cadangan energi untuk menambah otot.
Biar gampang:
Bulking bukan cuma makan sembarang banyak.
Bulking adalah makan lebih banyak dengan terencana.
Fokus utamanya tetap: OTOT, bukan lemak.
Kenapa Bulking Diperlukan?
Otot tidak tumbuh dalam defisit kalori.
Kalau kamu makan sedikit, tubuh tidak punya energi lebih untuk membangun otot baru. Dia hanya berjuang mempertahankan energi buat hidup.
Bulking memberikan kondisi ideal untuk pertumbuhan otot karena:
1. Surplus kalori membuat tubuh “merasa aman.”
Kalau tubuh punya energi berlebih, dia berani membangun jaringan baru → otot.
2. Protein digunakan untuk membangun, bukan bertahan hidup.
Dalam kalori yang cukup, protein diprioritaskan untuk pemulihan dan pembentukan otot.
3. Latihan beban lebih kuat.
Makan lebih banyak = tenaga lebih besar = kemampuan angkat beban meningkat.
4. Pemulihan (recovery) jadi lebih cepat.
Otot butuh nutrisi untuk pulih dan tumbuh. Surplus kalori mempercepat proses ini.
Jenis-Jenis Bulking

Ada 3 jenis bulking yang dikenal luas:
1. Clean Bulking (Bulking Bersih)
Surplus kalori tetapi tetap memilih makanan sehat dan bernutrisi.
Cocok untuk:
✔ Pemula
✔ Orang yang mudah gemuk
✔ Orang yang ingin hasil estetik (otot naik, lemak minimal)
Kelebihan
Lemak naik sedikit
Otot naik stabil
Lebih sehat jangka panjang
Mudah dikontrol
Kekurangan
Proses lebih lambat
Harus disiplin memilih makanan
2. Dirty Bulking (Bulking Kotor)
Surplus besar + makan apa saja.
Burger, pizza, gorengan, coklat—semua gas!
Cocok untuk:
✔ Hardgainer (kurus susah naik berat)
✔ Orang dengan metabolisme sangat cepat
Kelebihan
Kalori mudah tercapai
Berat badan naik cepat
Kekurangan
Lemak ikut naik banyak
Risiko kesehatan tinggi
Perlu cutting panjang setelahnya
3. Lean Bulking (Bulking Ramping)
Surplus tipis, kontrol makanan tetap fleksibel.
Cocok untuk:
✔ Semua level
✔ Yang ingin hasil seimbang (otot naik, lemak terkontrol)
Kelebihan
Otot naik bagus
Lemak naik sangat minimal
Mudah dipertahankan
Kekurangan
Butuh tracking makanan
Ingin konsultasi sepuasnya terkait kesehatan tubuh?
Gunakan asuransi kesehatan online dari Rey, dapatkan manfaat mulai dari chat dokter sepuasnya, konsultasi gizi, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Cara Memulai Bulking untuk Pemula
1. Hitung kebutuhan kalori harian (TDEE)
Dari situ tambah surplus 10–20%.
2. Target kenaikan berat yang sehat
Naik:
0,25–1 kg per minggu (tergantung kondisi tubuh)
3. Tentukan rasio makronutrisi
Rekomendasi pemula:
Protein: 1.6–2.2 gram/kg
Karbohidrat: 45–60% dari total kalori
Lemak sehat: 20–30%
4. Pilih makanan utama
Nasi, kentang, roti gandum
Daging ayam, telur, tempe, ikan
Sayur & buah
Kacang-kacangan
Olive oil, alpukat
Contoh Menu Bulking Sehari Penuh
Sarapan
Oatmeal + pisang + selai kacang
Telur 3 butir
Snack 1
Smoothie susu + pisang + whey
Makan Siang
Nasi merah
Ayam panggang
Sayur tumis
Olive oil 1 sdm
Snack 2
Roti gandum + keju
Yogurt tinggi protein
Makan Malam
Kentang + daging sapi
Salad + dressing zaitun
Panduan Workout Ketika Bulking

Fokus latihan:
■ Compound lifts: squat, bench press, deadlift
■ Repetisi 6–12
■ Weight progression (setiap minggu tambah beban)
Jadwal ideal:
4–5x gym per minggu.
Penutup
Bulking adalah cara efektif untuk menambah massa otot, meningkatkan kekuatan, dan membentuk tubuh ideal. Namun, bulking harus dilakukan dengan surplus kalori terukur, makanan yang seimbang, latihan beban yang tepat, dan pemantauan progres.
Dengan strategi yang benar, bulking bisa menjadi fase yang menyenangkan, aman, dan memberikan hasil maksimal—tanpa membuat tubuh kebanyakan lemak
Coba 2 bulan GRATIS chat dokter sepuasnya + klaim obat gratis! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!

