Hari Palang Merah Indonesia: Sejarah, Peran, dan Kiprah Kemanusiaan PMI


Setiap tanggal 17 September, bangsa Indonesia memperingati Hari Palang Merah Indonesia.
Tanggal ini bukan sekadar seremonial, melainkan momen untuk mengenang lahirnya organisasi kemanusiaan yang telah berjuang sejak awal kemerdekaan.
Palang Merah Indonesia (PMI) bukan hanya simbol solidaritas, tetapi juga bukti nyata bagaimana masyarakat Indonesia bergerak bersama membantu sesama.
Dari bencana alam hingga pandemi global, PMI selalu hadir. Artikel ini akan membahas sejarah panjang PMI, perannya bagi bangsa, kontribusinya dalam berbagai peristiwa besar, hingga cerita-cerita inspiratif yang membuat Hari Palang Merah Indonesia layak kita rayakan dengan penuh rasa hormat.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Sejarah Singkat Berdirinya PMI
Awal mula PMI lahir penuh perjuangan.
1932 – Gagasan Awal
Dua tokoh kesehatan, dr. RCL Senduk dan dr. Bahder Djohan, mengusulkan pendirian Palang Merah Nasional. Sayangnya, pemerintah kolonial Belanda menolak karena takut memunculkan semangat kemandirian bangsa.1940 – Pendudukan Jepang
Upaya pendirian kembali digulirkan, tetapi juga tak direstui oleh Jepang.1945 – Proklamasi Kemerdekaan
Momentum datang ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Presiden Soekarno lalu memerintahkan segera dibentuk Palang Merah Nasional.17 September 1945 – Palang Merah Indonesia Resmi Berdiri
Dr. Buntaran Martoatmodjo diangkat sebagai ketua pertama PMI. Tanggal inilah yang kemudian diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia setiap tahun.
Makna Hari Palang Merah Indonesia
Hari Palang Merah Indonesia adalah simbol:
Kemanusiaan: semangat menolong tanpa memandang suku, agama, ras, atau politik.
Kemandirian: bukti bahwa bangsa Indonesia bisa punya organisasi kemanusiaan sendiri.
Solidaritas nasional: relawan dari Sabang sampai Merauke bersatu dalam satu misi.
Prinsip Dasar PMI
Sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, PMI menjunjung 7 prinsip dasar:
Kemanusiaan
Kesamaan
Kenetralan
Kemandirian
Kesukarelaan
Kesatuan
Kesemestaan
Prinsip inilah yang menjadi panduan PMI dalam setiap aksi kemanusiaan.
Peran Penting PMI di Indonesia
1. Donor Darah
PMI dikenal luas sebagai penyedia layanan donor darah. Dengan Unit Transfusi Darah (UTD) yang tersebar di banyak daerah, PMI menjadi tulang punggung ketersediaan darah nasional.
Setiap tahun, kebutuhan darah di Indonesia mencapai jutaan kantong.
PMI aktif mengajak masyarakat menjadi donor sukarela.
Teknologi modern digunakan untuk memastikan darah aman dan layak pakai.
2. Penanggulangan Bencana
Indonesia rawan bencana. Dari gempa, banjir, hingga erupsi, PMI selalu berada di garis depan. Layanannya meliputi:
Evakuasi korban.
Penyediaan bantuan darurat (makanan, obat, air bersih).
Layanan kesehatan dan psikososial.
Program pemulihan pasca-bencana.
3. Pendidikan dan Pelatihan
PMI memberikan pelatihan pertolongan pertama (first aid), kesiapsiagaan bencana, dan manajemen risiko berbasis masyarakat.
4. Pelayanan Kesehatan
Selain donor darah, PMI juga mengoperasikan klinik, menyediakan ambulans, hingga layanan vaksinasi di berbagai daerah.
5. Palang Merah Remaja (PMR)
PMR adalah program pembinaan di sekolah yang mendidik generasi muda tentang kepedulian sosial, keterampilan hidup sehat, dan pertolongan pertama.
Kontribusi PMI dalam Peristiwa Besar Nasional
Tsunami Aceh 2004
PMI mengerahkan ribuan relawan, mendistribusikan bantuan, dan bekerja sama dengan Palang Merah dunia. Kontribusi ini sangat penting dalam pemulihan Aceh.
Gempa Yogyakarta 2006
PMI mendirikan pos kesehatan, tenda darurat, dan menyalurkan bantuan logistik untuk ribuan korban.
Letusan Gunung Merapi 2010
Relawan PMI berada di garis depan evakuasi korban dan distribusi masker, obat, hingga layanan psikososial.
Pandemi COVID-19 2020–2022
PMI aktif melakukan penyemprotan disinfektan, mengedukasi masyarakat, menggalang donor plasma konvalesen, serta mendukung vaksinasi massal.
Struktur Organisasi PMI
PMI memiliki jaringan luas:
Markas Pusat di Jakarta.
PMI Provinsi di setiap daerah.
PMI Cabang di tingkat kabupaten/kota.
Unit-unit pelayanan, termasuk Unit Donor Darah.
Kekuatan terbesar PMI ada pada relawan:
Korps Sukarela (KSR) – relawan dewasa.
Palang Merah Remaja (PMR) – basis sekolah.
Tenaga Sukarela (TSR) – relawan profesional.
Jumlahnya mencapai jutaan orang di seluruh Indonesia.
Relawan: Jantung PMI
Relawan adalah ruh PMI. Mereka bergerak dengan semangat kesukarelaan tanpa pamrih. Cerita inspiratif relawan PMI sering menjadi teladan, misalnya:
Relawan yang tetap bertugas saat bencana meski rumahnya sendiri terdampak.
Remaja PMR yang aktif donor darah begitu usianya memenuhi syarat.
Relawan medis yang menempuh jalan terjal untuk menjangkau desa terpencil.
PMI dan Gerakan Internasional
PMI adalah bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang melibatkan 192 perhimpunan nasional, ICRC, dan IFRC. Jejaring ini membuat PMI bisa mendapatkan dukungan internasional ketika menghadapi bencana besar.
Tantangan yang Dihadapi PMI
Meski kiprahnya besar, PMI juga menghadapi sejumlah tantangan:
Kebutuhan darah yang terus meningkat.
Dana operasional yang masih mengandalkan donasi dan kerja sama.
Koordinasi di wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk donor darah rutin.
Inovasi PMI di Era Digital
Untuk menjawab tantangan, PMI melakukan inovasi:
Aplikasi donor darah online.
Edukasi dan kampanye kesehatan via media sosial.
Transparansi informasi melalui website.
Kolaborasi dengan startup dan perusahaan swasta.
Fakta Menarik tentang PMI
Berdiri hanya sebulan setelah Proklamasi Kemerdekaan.
Indonesia punya Hari Palang Merah sendiri, 17 September.
Relawan PMI tersebar dari Sabang sampai Merauke.
PMI bukan bagian dari pemerintah, melainkan organisasi independen.
Cara Kita Mendukung PMI
Menjadi donor darah sukarela.
Bergabung sebagai relawan.
Memberikan donasi.
Menyebarkan semangat kemanusiaan lewat media sosial.
Penutup
Hari Palang Merah Indonesia adalah pengingat pentingnya kepedulian, solidaritas, dan kemanusiaan. Sejak berdiri pada 17 September 1945, PMI telah menjadi pilar dalam penanggulangan bencana, penyediaan darah, serta edukasi kesehatan masyarakat.
Di tengah segala tantangan, PMI terus berinovasi agar relevan di era modern. Mari kita jadikan peringatan Hari Palang Merah Indonesia sebagai momentum untuk lebih peduli, lebih banyak berbagi, dan lebih siap membantu sesama.
Seperti motto mereka:
“PMI Hadir untuk Negeri, PMI Hadir untuk Kemanusiaan.”