Biang Keringat: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Secara Efektif

Biang Keringat: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Secara Efektif
Aul Risky
Aul Risky
November 26, 2024
5 menit membaca

Biang keringat, atau yang dikenal dalam istilah medis sebagai miliaria, adalah masalah kulit yang umum terjadi di daerah tropis dan lembap. Kondisi ini sering muncul saat cuaca panas atau ketika seseorang berkeringat berlebihan.

Meski tidak berbahaya, biang keringat bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gatal dan perih, serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, jenis-jenis biang keringat, serta cara mengatasinya secara efektif.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Apa Itu Biang Keringat?

Apa Itu Biang Keringat?

Biang keringat adalah kondisi kulit yang terjadi akibat penyumbatan saluran keringat. Ketika saluran ini tersumbat, keringat terperangkap di bawah kulit dan menyebabkan munculnya ruam kecil, merah, dan gatal.

Kondisi ini dapat dialami oleh semua usia, tetapi lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak karena kulit mereka masih sensitif.

Penyebab Biang Keringat

Biang keringat disebabkan oleh penyumbatan pada saluran keringat, yang menghambat keluarnya keringat ke permukaan kulit.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya biang keringat:

  1. Cuaca Panas dan Lembap

    Cuaca panas meningkatkan produksi keringat, sementara kelembapan membuat keringat lebih sulit menguap, sehingga memperbesar risiko saluran keringat tersumbat.

  2. Aktivitas Fisik Berlebihan

    Olahraga atau aktivitas fisik yang intens membuat tubuh memproduksi lebih banyak keringat, yang dapat menyumbat saluran keringat.

  3. Pakaian yang Tidak Menyerap Keringat

    Pakaian berbahan sintetis atau ketat dapat menghambat sirkulasi udara di kulit, menyebabkan keringat sulit menguap dan menyumbat pori-pori.

  4. Penggunaan Produk Kulit yang Berat

    Krim atau lotion yang terlalu berat dapat menutupi pori-pori dan meningkatkan risiko biang keringat.

  5. Demam

    Seseorang yang mengalami demam cenderung berkeringat lebih banyak, yang dapat memicu biang keringat, terutama jika tubuh tidak didinginkan dengan baik.

Gejala Biang Keringat

Gejala Biang Keringat

Gejala biang keringat dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi umumnya meliputi:

  • Ruam merah kecil
  • Gatal atau rasa perih
  • Kulit yang terasa panas atau seperti ditusuk-tusuk
  • Lenting kecil berisi cairan bening yang dapat pecah

Ruam biang keringat biasanya muncul di area tubuh yang sering berkeringat, seperti leher, punggung, dada, ketiak, lipatan paha, dan dahi.

Jenis-Jenis Biang Keringat

Biang keringat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kedalaman penyumbatan saluran keringat:

  1. Miliaria Kristalina

    Ini adalah jenis biang keringat yang paling ringan. Gejalanya berupa lenting kecil berisi cairan bening yang mudah pecah tanpa rasa gatal atau nyeri. Biasanya, kondisi ini sembuh dengan sendirinya.

  2. Miliaria Rubra

    Juga dikenal sebagai “prickly heat,” jenis ini menyebabkan ruam merah, gatal, dan perih. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa yang terpapar cuaca panas dan lembap.

  3. Miliaria Profunda

    Jenis ini lebih jarang terjadi dan biasanya muncul setelah episode biang keringat berulang. Ditandai dengan bintik-bintik besar berwarna merah dan rasa gatal yang intens.

  4. Miliaria Pustulosa

    Merupakan bentuk lanjutan dari miliaria rubra, di mana lenting-lenting berubah menjadi pustula (berisi nanah) akibat infeksi.

Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Gatal pada Kulit yang Tak Kunjung Sembuh

Cara Mengatasi Biang Keringat

Untuk mengatasi biang keringat, Anda dapat mencoba beberapa langkah berikut:

1. Jaga Kulit Tetap Sejuk dan Kering

Lingkungan yang panas dan lembap memperburuk biang keringat.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  • Gunakan kipas angin atau pendingin ruangan untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk.
  • Kenakan pakaian longgar berbahan katun yang menyerap keringat.
  • Hindari aktivitas fisik berat di luar ruangan saat cuaca panas.

2. Gunakan Obat Topikal

Ada beberapa jenis obat topikal yang tersedia di apotek untuk meredakan gejala biang keringat:

  • Calamine Lotion: Membantu mengurangi gatal dan memberikan efek menenangkan pada kulit.
  • Krim Hidrokortison: Krim ini dapat mengurangi peradangan dan gatal, tetapi sebaiknya digunakan sesuai anjuran dokter.
  • Krim atau Bedak Salisilat: Membantu mengurangi ruam dan menyerap kelembapan berlebih di kulit.

3. Hindari Produk yang Menyumbat Pori-Pori

Hindari penggunaan lotion, krim, atau minyak berat yang dapat memperburuk penyumbatan pori-pori.

Sebaiknya pilih produk perawatan kulit yang ringan dan bebas minyak.

4. Mandi dengan Air Dingin

Mandi dengan air dingin membantu menurunkan suhu tubuh dan membersihkan keringat serta minyak yang menutupi pori-pori.

Gunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi untuk menghindari iritasi.

5. Gunakan Bedak Tabur

Bedak tabur berbahan dasar zinc oxide atau bedak bayi dapat membantu menjaga kulit tetap kering dan mengurangi gesekan di area yang rentan terhadap biang keringat.

Pengobatan Biang Keringat di Apotek

Pengobatan Biang Keringat di Apotek

Selain langkah-langkah di atas, beberapa obat biang keringat yang tersedia di apotek tanpa resep dokter meliputi:

  1. Antihistamin Oral: Seperti cetirizine atau loratadine, untuk mengurangi gatal.
  2. Krim Antibakteri: Jika biang keringat disertai infeksi bakteri.
  3. Krim atau Salep Kortikosteroid: Untuk kasus yang lebih parah, seperti miliaria pustulosa, atas anjuran dokter.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun biang keringat umumnya dapat diatasi dengan perawatan mandiri, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika:

  • Gejala tidak membaik dalam beberapa hari.
  • Ruam bertambah parah atau menyebar luas.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi, seperti nanah, bengkak, atau demam.
  • Biang keringat sering kambuh atau berlangsung lama.

Dokter mungkin akan memberikan obat resep yang lebih kuat atau merekomendasikan perawatan lebih lanjut.

Pencegahan Biang Keringat

Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda lakukan untuk menghindari biang keringat:

  • Pilih Pakaian yang Tepat: Gunakan pakaian longgar dan berbahan katun untuk memungkinkan kulit bernapas.
  • Kurangi Keringat: Batasi aktivitas fisik di luar ruangan saat cuaca panas, dan gunakan kipas angin atau AC untuk menjaga suhu tubuh tetap dingin.
  • Mandilah Secara Teratur: Mandi dengan air dingin untuk membersihkan kulit dari keringat dan kotoran.
  • Gunakan Bedak Penyerap Keringat: Aplikasikan bedak ringan di area lipatan kulit atau area yang sering berkeringat.

Baca Juga: 8 Penyebab Alergi Kulit dan Jenisnya yang Wajib Diketahui

Penutup

Biang keringat adalah masalah kulit yang umum terjadi, terutama di daerah dengan iklim panas dan lembap.

Meskipun biasanya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untungnya, biang keringat dapat diatasi dengan mudah melalui perawatan mandiri dan obat-obatan yang tersedia di apotek.

Jika gejala tidak membaik atau disertai tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasi biang keringat, Anda dapat mencegah kondisi ini kembali kambuh di masa depan. Jaga kulit tetap sejuk, kering, dan bersih untuk mengurangi risiko biang keringat, terutama saat cuaca panas.

Kembali
Rekomendasi Artikel
June 16, 2023
7 Penyebab Sakit Telinga dan Cara Mengobati

Sakit telinga merupakan kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja, dari dewasa hingga anak-anak....

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
6 menit membaca
June 13, 2024
Ini Penjelasan mengenai Penyakit Saraf Motorik

Penyakit saraf motorik adalah kelompok kondisi medis yang mempengaruhi neuron motorik, yaitu sel-sel saraf di...

Aul Risky Aul Risky
7 menit membaca
November 9, 2023
Intip 9 Cara Menghilangkan Rasa Sesak Nafas di Tenggorokan

Pernahkah kamu mengalami rasa sesak secara tiba-tiba? Sesak napas bisa terjadi pada siapa saja dan...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca