Awas! 7 Hal ini Bisa Jadi Penyebab Saraf Kejepit Lho, Simak Disini
Saraf terjepit adalah salah satu gangguan yang sering dirasakan oleh masyarakat, baik yang sudah tua maupun remaja.
Meski bukan penyakit menular, namun gangguan satu ini bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas hariannya.
Ini terjadi lantaran pasien akan merasakan sensasi sakit, kebas hingga kesemutan di area tubuh tertentu. Bahkan tak jarang penderitanya harus bedrest karena rasa sakit yang tak tertahankan.
Lantas, apa saja sih penyebab saraf kejepit atau saraf kecetit? Dan apakah saraf kejepit bisa sembuh dengan sendirinya? Yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Apa itu Saraf Kejepit ?
Saraf kejepit adalah kondisi saat saraf menerima tekanan berlebih oleh jaringan-jaringan yang ada di sekitarnya, seperti tulang, otot serta tendon.
Akibat dari tekanan tersebut, pasien akan merasakan nyeri yang tak tertahankan. Nyeri ini bisa dirasakan saat pasien beraktivitas maupun saat istirahat.
Gangguan satu ini bisa terjadi di seluruh bagian tubuh, seperti kaki, pergelangan tangan, tulang belakang dan lain sebagainya.
Apa Saja Penyebab Saraf Kejepit?
Tekanan yang terlalu besar terhadap saraf dapat membuat seseorang mengalami saraf kejepit. Meski gangguan satu ini bisa disembuhkan, namun ada baiknya kamu mengetahui apa saja penyebabnya.
Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini :
1. Cedera
Tahukah kamu, aktivitas harian yang biasa kamu lakukan seperti olahraga tertentu, ternyata bisa menyebabkan saraf terjepit lho.
Misalnya olahraga angkat beban dengan posisi yang kurang tepat atau jatuh saat mengendarai motor ataupun sepeda.
Khusus untuk angkat beban, usahakan menggunakan jasa personal trainer agar kamu bisa berolahraga dengan aman tanpa khawatir cedera yang bisa sebabkan saraf terjepit.
2. Radang sendi atau Rheumatoid arthritis
Radang sendiri adalah peradangan pada area sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan (autoimun).
Selain menimbulkan nyeri yang luar biasa, radang sendiri juga bisa menurunkan fungsi sendi hingga membuat bentuk sendi berubah.
3. Herniasi diskus
Herniasi diskus adalah kondisi dimana tulang belakang mengalami pergeseran dari posisi yang seharusnya dan membuat saraf mengalami tekanan.
Kondisi ini dapat terjadi di bagian tulang belakang manapun, namun yang paling sering terjadi adalah di punggung area bawah.
Selain menyebabkan rasa nyeri di bagian punggung, herniasi diskus juga membuat kondisi lengan dan tungkai melemah.
4. Carpal tunnel syndrome
Carpal tunnel syndrome adalah kondisi dimana penderitanya merasakan kesemutan, kebas, nyeri hingga lemah di tangan dan pergelangan tangan.
Hal ini terjadi karena saraf yang ada di pergelangan tangan, terhimpit atau tertekan. Dibanding pria, wanita rupanya lebih rentan terkena gangguan yang satu ini lho.
5. Stenosis spinal
Stenosis spinal adalah penyempitan tulang belakang yang tidak normal. Kondisi ini bisa memberikan tekanan pada sumsum dan saraf yang ada di dalam tulang belakang.
Biasanya stenosis spinal terjadi pada area leher dan punggung bagian bawah, serta banyak diderita oleh lansia.
6. Kondisi tertentu
Orang dengan penyakit atau kondisi tertentu juga bisa mengalami saraf kejepit. Beberapa kondisi yang bisa memicunya antara lain :
- Obesitas.
- Edema.
- Ibu hamil.
- Penderita diabetes.
- Memiliki penyakit yang berkaitan dengan kelenjar tiroid, seperti hipotiroidisme.
7. Kebiasaan buruk
Beberapa kebiasaan buruk rupanya bisa membuat kamu mengalami saraf terjepit. Kebiasaan tersebut antara lain :
- Menopang kepala menggunakan tangan dan siku sebagai tumpuan.
- Menyilangkan kaki dalam waktu yang lama.
- Berbaring dalam waktu yang lama.
- Orang yang sering menggunakan pergelangan tangan dan bahu secara berulang-ulang.
Baca Juga: Penyakit Bell’s Palsy: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala Saraf Kejepit
Saat seseorang mengalami saraf terjepit, maka saraf yang mengalami gangguan tersebut tidak bisa berfungsi normal sebagaimana mestinya dan timbul rasa sakit.
Beberapa orang bahkan ada yang menganggap kalau saraf terjepit sebagai rasa nyeri biasa, sehingga mereka memilih untuk menyepelekan hal tersebut.
Padahal jika tak segera ditangani dengan baik, kondisi nyeri yang awalnya ringan bisa semakin parah seiring berjalannya waktu.
Nah berikut ini adalah ciri-ciri saraf kejepit atau saraf kecetit yang sebaiknya diketahui :
- Timbul rasa sakit yang tajam disertai sensasi terbakar.
- Kesemutan.
- Mati rasa atau kebas.
- Otot melemah di bagian tubuh yang sarafnya terjepit.
- Kaki dan tangan jadi sulit untuk digerakkan.
Namun ingat, sebelum mengetahui gejala saraf kejepit, lebih baik kamu berkonsultasi dahulu dengan dokter.
Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline di rumah sakit.
Dengan asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.
Yuk, klik banner ini untuk info lebih lanjut!
Baca Juga: Sakit Pinggang Sebelah Kanan? Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya
Pengobatan Saraf Kejepit
Saraf terjepit adalah gangguan yang bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.
Jika kondisi saraf kejepit yang dialami tergolong ringan, kamu bisa mengurangi rasa nyerinya dengan cara kompres dengan air hangat, istirahat dan hentikan aktivitas yang jadi penyebab saraf kejepit.
Namun jika rasa nyeri yang timbul tak kunjung membaik, ada baiknya kamu ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Beberapa cara mengatasi saraf kejepit secara medis antara lain :
Obat-obatan
Cara mengobati saraf kejepit yang pertama yaitu dengan memberikan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) seperti ibuprofen dan naproxen.
Pada kondisi tertentu dokter bisa juga bisa memberikan obat melalui suntikan kortikosteroid pada tubuh pasien.
Perlu diingat, penggunaan obat pereda rasa sakit tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter karena dosisnya akan disesuaikan dengan kondisi kamu.
Fisioterapi
Cara menyembuhkan saraf kejepit yang selanjutnya yaitu dengan rutin melakukan fisioterapi. Jika obat bisa membantu meredakan rasa sakit, maka fisioterapi membantu menguatkan otot di area tubuh yang mengalami saraf kejepit.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, saraf kejepit bisa membuat bagian tubuh tertentu terasa lemas. Sehingga kamu membutuhkan fisioterapi agar kekuatan otot bisa kembali atau bahkan lebih kuat.
Selain latihan otot, fisioterapi juga bisa berupa terapi fisik untuk membantu perbaiki postur tubuh yang lebih baik saat beraktivitas.
Operasi
Jika saraf kejepit tak kunjung sembuh dan bahkan intensitas sakitnya meningkat seiring berjalannya waktu, dokter biasanya akan menawarkan operasi.
Jenis operasi akan ditentukan oleh dokter berdasarkan lokasi dan penyebab nyeri yang kamu rasakan.
Baca Juga: 5 Penyebab & Gejala Sakit Pinggang Sebelah Kiri, Ini Cara Mengobatinya!
Penutup
Demikian penjelasan mengenai pengertian, penyebab, gejala serta cara mengatasi saraf kejepit yang kamu alami.
Untuk terhindar dari gangguan tersebut, kamu bisa mulai dengan menjaga berat badan, rutin berolahraga, hindari kebiasaan buruk yang bisa memicu saraf kejepit dan memperhatikan postur tubuh saat beraktivitas.
Apakah kamu sering mengalami saraf kejepit? Apa yang biasanya kamu lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut? Share pengalaman kamu, yuk!
Yuk chat dokter melalui aplikasi Rey!
Cobain Rey gratis khusus 2 bulan pertama, dengan fitur ini kamu bisa chat dokter sepuasnya hingga tebus obat gratis, lho!