Penyakit Kurap: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya

Penyakit Kurap: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya
Aul Risky
Aul Risky
December 17, 2024
5 menit membaca

Penyakit kurap atau dikenal dengan istilah medis tinea corporis adalah salah satu jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Kurap sering muncul di permukaan kulit dengan tanda-tanda seperti ruam melingkar, bersisik, dan gatal.

Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa, serta dapat menyebar dengan cepat jika tidak ditangani dengan baik.

Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang penyakit kurap, mulai dari penyebab, gejala, pengobatan, hingga cara pencegahannya agar Anda dapat memahami dan menghindari penyakit kulit ini.

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Apa Itu Penyakit Kurap?

Penyakit kurap adalah infeksi kulit akibat jamur dermatofit yang hidup di jaringan kulit mati, rambut, dan kuku.

Meskipun namanya “kurap,” kondisi ini tidak ada hubungannya dengan cacing; istilah ini digunakan karena bentuk ruam yang melingkar menyerupai cincin.

Penyakit kurap dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti:

  1. Kulit tubuh (tinea corporis).
  2. Kulit kepala (tinea capitis).
  3. Kaki (tinea pedis atau athlete’s foot).
  4. Selangkangan (tinea cruris atau jock itch).
  5. Kuku (tinea unguium atau onikomikosis).

Penyebab Penyakit Kurap

penyebab penyakit kurap

Penyakit kurap disebabkan oleh jamur dermatofit yang menginfeksi permukaan kulit.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena kurap antara lain:

1. Kontak Langsung dengan Penderita

Kurap sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

2. Kontak dengan Hewan Terinfeksi

Beberapa hewan peliharaan seperti kucing, anjing, atau sapi dapat membawa jamur penyebab kurap.

3. Lingkungan yang Lembap dan Hangat

Jamur penyebab kurap berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang lembap, seperti kolam renang, kamar mandi umum, dan gym.

4. Kebersihan Pribadi yang Buruk

Kurangnya kebersihan diri seperti jarang mandi atau menggunakan pakaian kotor dapat meningkatkan risiko infeksi.

5. Sistem Kekebalan Tubuh Lemah

Orang dengan sistem imun yang lemah lebih rentan terhadap infeksi jamur, termasuk kurap.

6. Berbagi Barang Pribadi

Penggunaan bersama handuk, pakaian, atau sepatu dengan orang yang terinfeksi bisa menjadi sumber penularan.

Baca Juga: Apa Itu Penyakit Hipertermia? Ini Penyebab dan Gejalanya

Gejala Penyakit Kurap

Gejala Penyakit Kurap

Gejala penyakit kurap bervariasi tergantung pada lokasi infeksinya.

Namun, beberapa tanda umum penyakit kurap meliputi:

  1. Ruam Melingkar

    Ruam berbentuk lingkaran dengan bagian tengah yang lebih terang dan tepi yang bersisik.

  2. Gatal

    Rasa gatal di sekitar area yang terinfeksi.

  3. Kulit Bersisik dan Pecah-Pecah

    Kulit terlihat bersisik, kering, atau bahkan pecah-pecah.

  4. Bercak Merah atau Gelap

    Kulit berubah warna, bisa merah pada kulit terang atau coklat pada kulit yang lebih gelap.

  5. Pembengkakan Ringan

    Pada beberapa kasus, area yang terinfeksi bisa membengkak.

  6. Kerontokan Rambut

    Jika infeksi terjadi di kulit kepala, area tersebut dapat mengalami kerontokan rambut.

Jenis-Jenis Penyakit Kurap Berdasarkan Lokasi Infeksi

  1. Tinea Corporis (Kurap di Tubuh)

    • Infeksi jamur pada kulit tubuh, seperti lengan, kaki, atau punggung.
    • Gejala: Ruam melingkar yang gatal dan bersisik.
  2. Tinea Capitis (Kurap di Kepala)

    • Menyerang kulit kepala dan menyebabkan rambut rontok.
    • Lebih sering terjadi pada anak-anak.
  3. Tinea Pedis (Kurap di Kaki)

    • Dikenal sebagai athlete’s foot, infeksi ini sering menyerang sela-sela jari kaki.
    • Gejala: Kulit pecah-pecah, gatal, dan bau tidak sedap.
  4. Tinea Cruris (Kurap di Selangkangan)

    • Dikenal sebagai jock itch, terjadi di area selangkangan.
    • Lebih sering dialami oleh pria dan orang yang sering berkeringat.
  5. Tinea Unguium (Kurap di Kuku)

    • Menyerang kuku tangan atau kaki.
    • Gejala: Kuku menjadi tebal, rapuh, dan berwarna kuning.

Cara Mendiagnosis Penyakit Kurap

Untuk mendiagnosis penyakit kurap, dokter biasanya melakukan:

  1. Pemeriksaan Fisik: Melihat tanda-tanda ruam berbentuk lingkaran.
  2. Tes Laboratorium: Mengambil sampel kulit atau kuku untuk diperiksa di bawah mikroskop.
  3. Lampu Wood’s (Wood Lamp): Menggunakan sinar ultraviolet untuk mendeteksi infeksi jamur di kulit kepala.

Baca Juga: Apa itu Penyakit Herpes? Ini Gejala, Faktor Risiko dan Pengobatannya

Pengobatan Penyakit Kurap

Pengobatan Penyakit Kurap

Pengobatan kurap bertujuan untuk membasmi jamur penyebab infeksi dan mencegah penyebarannya. Berikut adalah beberapa metode pengobatan:

1. Obat Antijamur Topikal

Untuk infeksi ringan, dokter biasanya meresepkan salep atau krim antijamur seperti:

  • Clotrimazole
  • Miconazole
  • Terbinafine

Oleskan krim pada area yang terinfeksi selama 2-4 minggu sesuai petunjuk dokter.

2. Obat Antijamur Oral

Jika infeksi sudah menyebar atau parah, obat antijamur oral mungkin diperlukan. Beberapa contohnya:

  • Griseofulvin
  • Itraconazole
  • Terbinafine (tablet)

3. Penggunaan Sampo Antijamur

Untuk tinea capitis (kurap di kepala), dokter mungkin meresepkan sampo antijamur yang mengandung ketoconazole atau selenium sulfide.

4. Perawatan Pendukung

  • Jaga area yang terinfeksi tetap bersih dan kering.
  • Hindari menggaruk untuk mencegah infeksi semakin parah.
  • Ganti pakaian setiap hari dan hindari pakaian yang ketat.

Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey ataupun secara offline.

Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.

Info selengkapnya klik di sini, yuk!

Baca Juga: 7 Gejala Penyakit Rubella, Penyebab dan Pencegahannya

Cara Mencegah Penyakit Kurap

Mencegah penyakit kurap lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegah kurap:

  1. Jaga Kebersihan Diri

    Mandi secara rutin, terutama setelah beraktivitas fisik atau berkeringat.

  2. Hindari Berbagi Barang Pribadi

    Jangan berbagi handuk, pakaian, sepatu, atau sisir dengan orang lain.

  3. Gunakan Alas Kaki di Tempat Umum

    Selalu gunakan sandal di kolam renang, gym, atau kamar mandi umum.

  4. Keringkan Tubuh dengan Baik

    Pastikan tubuh, terutama area lipatan seperti sela-sela jari kaki dan selangkangan, tetap kering.

  5. Jaga Kebersihan Hewan Peliharaan

    Periksa hewan peliharaan secara rutin ke dokter hewan untuk memastikan bebas dari infeksi jamur.

  6. Gunakan Pakaian Longgar dan Menyerap Keringat

    Pakaian berbahan katun dapat membantu menjaga kulit tetap kering.

  7. Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh

    Konsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur untuk menjaga imunitas tubuh.

Komplikasi Penyakit Kurap Jika Tidak Diobati

Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit kurap dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  1. Infeksi bakteri sekunder akibat garukan berlebihan.
  2. Penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain.
  3. Kerontokan rambut permanen pada kasus kurap di kepala.
  4. Penebalan dan kerusakan kuku permanen.

Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala kurap muncul.

Penutup

Itulah penyebab, gejala dan pengobatan dari penyakit kurap. Penyakit kurap adalah infeksi kulit akibat jamur dermatofit yang sering ditandai dengan ruam melingkar, gatal, dan bersisik.

Penyakit ini mudah menular dan dapat menyerang berbagai area tubuh. Dengan memahami penyebab, gejala, dan cara pengobatan yang tepat, Anda dapat mencegah penyebaran kurap serta mengatasinya dengan efektif.

Jaga kebersihan diri, hindari berbagi barang pribadi, dan perkuat sistem imun untuk mencegah penyakit ini.

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala kurap, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Punya pertanyaan seputar penyakit kurap? Tulis di kolom komentar, yuk!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
March 15, 2023
Cegah Sembelit, 7 Cara Ampuh Mengatasi Susah BAB saat Puasa

Saat menjalani ibadah puasa, pola makan akan mengalami perubahan yang dapat berdampak pada pencernaan, seperti...

Yosephine Yosephine
7 menit membaca
November 17, 2023
Waspada! Ini Perbedaan Ciri-Ciri Darah Rendah dan Kurang Darah

Jika kamu tiba-tiba merasa mata berkunang-kunang, pusing, lalu pingsan, bisa jadi kamu sedang mengalami ciri-ciri...

Miska Syahirah Miska Syahirah
9 menit membaca
September 21, 2023
Makan Jeruk Saat Batuk Berbahaya, Benarkah?

Saat kita menderita batuk, pertanyaan tentang apakah batuk boleh makan jeruk seringkali muncul. Jeruk, dengan...

Miska Syahirah Miska Syahirah
6 menit membaca