10 Penyebab Batuk Terus-Menerus, Gejala Apa?
Batuk terus-menerus tentu mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat orang sekitar khawatir akan tertular.
Untuk itu, kamu perlu mengetahui apa penyebab batuk terus-menerus dan termasuk gejala apa.
Sebelum masuk ke pembahasan utama, penting untuk diingat bahwa untuk sembuh dari batuk, menerapkan pola hidup sehat juga memiliki peran penting lho!
Di antaranya menjaga asupan nutrisi, istirahat yang cukup, dan perbanyak minum air putih.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Lantas, apa saja penyebab batuk terus-menerus? Termasuk gejala penyakit apa jika kita batuk terus-menerus?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Pengertian Batuk
Batuk adalah kondisi saat tubuh membentuk perlawanan terhadap benda asing, seperti virus, bakteri, kuman, atau debu yang masuk ke tubuh.
Ketika benda asing tersebut masuk lewat saluran pernapasan, tubuh otomatis akan mencoba mengeluarkan benda tersebut dengan batuk.
Meskipun tergolong respon alami dan bukan penyakit, batuk terus-menerus patut diwaspadai karena kemungkinan kamu terkena gangguan kesehatan tertentu.
Umumnya, batuk disertai dengan gejala lain, seperti hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan, mengi, sesak napas, dan perut mulas.
Baca Juga: Apakah Boleh Menahan Batuk? Ini Bahayanya
Jenis-Jenis Batuk
Batuk memiliki beberapa jenis yang dapat dilihat dari penyebab dan durasinya.
Dilansir dari Healthline, berikut merupakan jenis batuk berdasarkan penyebab:
- Batuk berdahak. Batuk ini terjadi saat terdapat cairan di saluran pernapasan yang memicu refleks batuk. Batuk berdahak bisanya disebabkan karena flu, infeksi pernapasan, atau radang paru-paru.
- Batuk kering. Batuk ini tidak mengeluarkan lendir atau dahak sehingga biasanya akan membutuhkan waktu yang lama untuk pengobatan karena tidak ada lendir yang cukup untuk mengeluarkan benda asing di saluran pernapasan.
- Batuk berdarah. Batuk ini disebut juga dengan hemoptisis yang terjadi karena mengeluarkan darah dari paru-paru. Penyebabnya yaitu bronkitis akut, tuberkulosis, atau kanker paru-paru.
- Batuk rejan atau pertusis. Batuk ini mengeluarkan suara melengking yang khas dan sangat menular. Batuk rejan disebabkan oleh bakteri bernama Bordetella pertussis yang dapat ditularkan lewat udara yang dihirup seseorang.
Selain digolongkan dari penyebabnya, batuk juga digolongkan berdasarkan durasi seseorang mengalami batuk.
Dikutip dari Very Well Health, berikut jenis batuk berdasarkan durasi:
- Batuk akut: Lama batuk kurang dari 3 minggu.
- Batuk subakut: Durasi batuk selama 3 hingga 8 minggu.
- Batuk persisten atau kronis: Lama batuk lebih dari 8 minggu.
Baca Juga: Apa Itu Batuk Rejan (Pertusis)? Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
10 Penyebab Batuk Terus Menerus
Dilansir dari Medical News Today, batuk terus-menerus disebut juga dengan batuk kronis merupakan batuk yang disebabkan karena penyakit tertentu, seperti postnasal drip, bronkitis kronis, asma, sinusitis, alergi, hingga GERD.
Untuk lebih lengkapnya, berikut 10 penyebab batuk terus-menerus yang harus kamu waspadai:
1. Postnasal Drip
Dikutip dari Very Well Health, gejala batuk terus-menerus yang paling umum yaitu postnasal drip.
Postnasal drip adalah kondisi saat terdapat penumpukan lendir secara berlebihan di bagian belakang tenggorokan.
Penderita postnasal drip akan merasakan gatal di tenggorokan sehingga kerap membuat penderitanya mengalami batuk terus-menerus.
Postnasal drip bisa juga diakibatkan oleh demam (rinitis alergi), infeksi sinus, polip hidung, atau kondisi lainnya. Biasanya kondisi tersebut dirasakan pada saluran napas bagian atas.
Rinitis alergi biasanya terjadi dengan pola musiman dan penyebab alergi sepanjang tahun mungkin tidak memiliki pola yang konsisten.
2. Polusi Udara
Dilansir dari IQ Air, pada dua pekan awal di bulan Oktober 2023, polusi udara di Jakarta berada pada tingkat tidak sehat bagi kelompok sensitif dan tidak sehat.
Kisaran indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta yaitu pada angka 120 hingga 162 AQI US.
Angka tersebut termasuk berbahaya bagi kesehatan saluran pernapasan.
Polusi udara yang tebal dan terhirup oleh tubuh bisa saja menimbulkan infeksi saluran pernapasan karena tubuh akan terus mencoba mengeluarkan polusi dari tubuh.
Untuk itu, sebaiknya kamu menggunakan masker dengan benar agar tidak menyebabkan batuk kronis.
3. Infeksi Tertentu
Infeksi, baik bakteri, virus, atau jamur, pada saluran pernapasan juga bisa menjadi penyebab umum batuk terus-menerus.
Beberapa infeksi bakteri yang dapat menimbulkan gejala berupa batuk terus-menerus antara lain flu biasa, TBC, pneumonia, COVID-19, dan batuk rejan.
4. Efek Samping Obat-obatan
Salah satu penyebab dari gejala batuk terus-menerus yaitu dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan.
Salah satu obat yang dapat mendatangka efek samping batuk terus-menerus yaitu obat antihipertensi golongan ACE inhibitor.
Saat mengonsumsi ACE inhibitor, kadar bradikinin (senyawa peptida) dalam tubuh akan meningkat. Peningkatan kadar bradikinin diketahui meningkatkan sensitivitas dan iritasi bronkus, yang seringkali menyebabkan batuk.
Untuk itu, perlu perhatian khusus dari ahli medis jika kamu ingin mengonsumsi suatu obat.
Tapi, kamu gak perlu khawatir akan efek samping obat karena sekarang kamu bisa konsultasi dengan dokter untuk menanyakan obat yang akan kamu konsumsi.
Cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
5. Asma
Asma merupakan penyebab paling umum dari gejala batuk terus-menerus atau batuk kronis.
Seseorang dengan asma akan mengalami kesulitan bernapas karena terjadi peradangan dan penyempitan saluran napas akibat masuknya alergen pemicu asma.
Gejala yang akan ditimbulkan jika tubuh pengidap asma dimasuki alergennya bisa bermacam-macam, seperti sesak napas, napas mengi, serta batuk terus-menerus.
6. Naiknya Asam Lambung
Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat menyebabkan batuk kronis. Beberapa orang tidak mengalami gejala khas GERD seperti sakit maag, tetapi kemungkinan gejala satu-satunya adalah batuk kronis.
Batuk akibat GERD biasanya memburuk pada malam hari setelah berbaring di tempat tidur.
Baca Juga: Apakah Asam Lambung Menyebabkan Batuk Berdahak?
7. Merokok
Rokok menjadi pantangan saat seseorang mengalami batuk terus-menerus, baik batuk kering maupun batuk berdahak.
Sebab, asap rokok dapat mengiritasi lapisan tenggorokan dan paru-paru sehingga memperburuk batuk.
8. Sindrom Batuk Saluran Napas Atas
Penyebab batuk kronis selanjutnya yaitu kemungkinan dari infeksi bakteri atau virus.
Parahnya, usai terkena infeksi, tenggorokan justru bisa terpapar batuk yang lebih buruk karena batuk pasca infeksi tak jarang bisa bertahan selama berminggu-minggu setelah infeksi saluran pernapasan atas.
9. Kanker Paru-Paru
Batuk yang tidak kunjung reda, apalagi jika berlangsung lebih dari 3 minggu dan disertai batuk darah, bisa jadi merupakan tanda kanker paru-paru.
Selain itu, gejala umum kanker paru lainnya adalah sesak napas, nyeri dada, mengi, penurunan berat badan tanpa sebab, dan kelelahan.
10. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Batuk tak kunjung sembuh juga bisa terjadi karena PPOK, yaitu masalah sistem pernapasan kronis karena radang paru-paru dalam jangka waktu yang lama.
Selain menyebabkan batuk secara terus-menerus, PPOK juga bisa menimbulkan beberapa gejala lainnya, seperti sesak napas, mengi, hingga penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
Pun, terdapat dua kondisi kesehatan yang umum terjadi dan termasuk PPOK, yaitu bronkitis dan emfisema.
Cara Mengobati Batuk Terus-menerus
Setelah mengetahui berbagai penyebab batuk terus-menerus, kamu juga perlu mengetahui bagiamana cara mengobati batuk terus-menerus.
Perawatan untuk batuk kronis bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Dokter biasanya akan memutuskan untuk mengobati faktor paling umum penyebab batuk terus-menerus, yaitu postnasal drip.
Jadi, dokter mungkin menyarankan penderitanya mengonsumsi dekongestan atau antihistamin sebagai obat batuk.
Obat-obatan ini dapat membantu mengeringkan saluran sekresi dan mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan postnasal drip.
Perawatan lain, jika seseorang memiliki riwayat asam lambung, mungkin dapat mengendalikan GERD-nya melalui perubahan gaya hidup dan mengonsumsi obat yang mengurangi efek asam pada lambung.
Contoh perubahan gaya hidup dan pola makan ini dapat mencakup:
- Makan beberapa porsi kecil sehari
- Menghindari makanan yang diketahui menyebabkan GERD, seperti kafein, buah jeruk, makanan berbahan tomat, makanan tinggi lemak, coklat, atau peppermint.
- Menahan diri untuk tidak berbaring sampai dua jam setelah makan.
Selain mengontrol pola hidup dan pola makan, kamu juga harus memastikan ruangan atau kamar yang kamu tinggali bersih dari debu agar tidak semakin mengiritasi tenggorokan dan memicu batuk.
Saat batuk terus-menerus, disarankan untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dibanding tubuh lainnya. Hal itu dilakukan karena saat posisi berbaring, lendir atau dahak akan menggenang dan saluran napas kamu akan tersumbat sehingga akan kesulitan bernapas.
Jika gejala batuk terus-menerus tak kunjung reda, kamu harus segera menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan medis profesional.
Gak pakai lama!
Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet.
Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.
Emang boleh se-simple ini? Boleh, dong!
Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.
Pertanyaan Seputar Batuk Terus-menerus Gejala Apa
Nah, sekarang kamu sudah mendapatkan berbagai pengetahuan soal batuk terus-menerus atau batuk kronis, kan?
Sekarang, yuk kita simak beberapa pertanyaan umum terkait batuk terus-menerus gejala apa.
Kenapa Batuk Terus Menerus Tidak Mau Berhenti?
Batuk kronis yang disebabkan oleh virus dan bakteri biasanya memakan waktu yang lama dalam proses penyembuhannya. Selain itu, paparan polusi, kenaikan asam lambung, dan kebiasaan merokok juga menjadi alasan umum batuk terus-menerus.
Jika batuk yang kamu alami tak kunjung sembuh, kamu perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Apakah Berbahaya Jika Batuk Terus-menerus?
Jika batuk terus-menerus dan tak kunjung sembuh, kamu harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
Hal itu dikarenakan butuh penanganan yang tepat dan diketahui penyebab pasti dari batuk yang kamu alami.
Dikhawatirkan batuk yang tak kunjung sembuh tersebut jika tak diobati dengan cepat justru akan mengiritasi tenggorokan lebih parah dan menimbulkan gejala lain, seperti sulit bernapas hingga gangguan tidur.
Batuk 100 Hari karena Apa?
Batuk 100 hari disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertusis. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut dengan batuk pertusis atau batuk renjan.
Batuk ini bisa menular dengan sangat mudah. alasan disebut dengan batuk 100 hari karena batuk renjan memiliki durasi yang lama saat seseorang mengidap penyakit ini.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai penyebab batuk terus-menerus dan apa saja gejalanya.
Jika kamu masih punya pertanyaan lain tentang batuk yang kamu alami, segera konsultasikan kondisi kesehatan kamu dengan dokter.
Yuk, coba 2 bulan chat dokter sepuasnya + klaim obat GRATIS! Klik banner di bawah untuk info selengkapnya, ya!
Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.
Mulai menulis sejak bergabung dengan pers mahasiswa. Saat ini masih terus mengasah ragam jenis tulisan dan berharap banyak pembaca yang terbantu dengan karya kecil-kecilan saya.