12 Cara Mengajarkan Anak Berpuasa yang Efektif, Orang Tua Wajib Tahu
Ketika bulan suci Ramadhan telah tiba, semua umat islam akan diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa atau sering disebut juga shaum selama satu bulan penuh.
Ibadah puasa merupakan rukun Islam ketiga yang dilakukan dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari matahari terbit sampai tenggelamnya matahari.
Dimana dengan menjalankan ibadah puasa ini dapat memberikan banyak hikmah spiritual dan manfaat baik itu untuk kesehatan secara emosional maupun fisik.
Mengetahui hal tersebut, bagi kalangan orang tua mungkin akan mulai muncul pertanyaan terkait bagaimana cara mengajarkan anak berpuasa di bulan Ramadhan.
Untuk mengetahui jawabannya, langsung saja kita simak informasi selengkapnya dibawah ini yuk!
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Bagaimana Hukum Puasa Bagi Anak?
Dalam agama Islam menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan dilaksanakan oleh semua umatnya.
Namun, tidak semua muslim diwajibkan untuk berpuasa. Sebab terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi orang yang akan melaksanakan ibadah puasa.
Di mana ketika seorang muslim tidak memenuhi persyaratan tersebut, maka kewajiban puasa menjadi tidak berlaku baginya dan tidak berdosa meninggalkannya.
Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama, Abdul Wahab As-Sya’rani dalam Mizanul Kubra mengatakan:
واتفق الأئمة الأربعة على أنه يتحتم صومه على كل مسلم بالغ عاقل طاهر مقيم قادر على الصوم
Artinya, “Ulama empat madzhab menyepakati kewajiban puasa bagi muslim baligh, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa.”
Selanjutnya, Abdul Wahab As-Sya’rani juga menjelaskan:
واتفقوا على أن الصبي الذي لا يطيق الصوم والمجنون المطبق جنونه غير مخاطبين به لكن يؤمر به الصبي لسبع ويضرب عليه لعشر
Artinya, “Ulama sepakat anak kecil yang tidak mampu puasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan puasa. Tapi anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun.”
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat kita ketahui bahwa anak kecil yang belum baligh (mencapai kedewasaan) sebenarnya tidak diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.
Tetapi para ulama sepakat untuk menganjurkan setiap orang tua agar tetap bisa mengajarkan anak mulai berpuasa sedini mungkin sebagai bentuk latihan.
Baca Juga: Bolehkah Bayar Fidyah Puasa Ibu Hamil dengan Uang? Cari Tahu Hukumnya Disini Yuk!
Cara Mengajarkan Anak Puasa Sejak Dini
Tidak dipungkiri bahwa para orang tua harus penuh dengan kesabaran dalam mengajarkan anak untuk berpuasa.
Terutama agar anak dapat memahami esensi penting dari ibadah puasa dengan baik dan tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja.
Oleh karena itu, orang tua harus pintar-pintar dalam mencari cara yang paling sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak dalam menjalankan puasa.
Adapun berikut beberapa cara melatih anak untuk berpuasa yang bisa orang tua coba terapkan sejak dini, diantaranya:
Mengedukasi Esensi Puasa
Langkah pertama yang dapat orang tua lakukan adalah dengan mengenalkan anak akan esensi dari kewajiban melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Tujuannya tentu agar anak bisa mengetahui dan paham mengenai makna ibadah puasa yang tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar saja.
Tetapi memahami puasa sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT serta untuk menjadi hamba yang bersyukur atas semua nikmat yang sudah dimiliki.
Memberikan Motivasi
Langkah selanjutnya, orang tua juga dapat mulai mengajak anak berpuasa bersama.
Dibarengi dengan selalu memberikan berbagai motivasi terkait manfaat atau keunggulan ibadah puasa yang bisa membuatnya lebih bersemangat.
Agar selama menjalankan puasa anak tidak merasakannya sebagai beban, melainkan sebagai suatu tantangan yang menyenangkan.
Memberikan Contoh yang Baik
Berikutnya, peran orang tua dalam mengajarkan anak untuk berpuasa adalah dengan berusaha selalu memperlihatkan contoh yang baik.
Misalnya dengan orang tua berpuasa sampai adzan maghrib dan menjalankan berbagai amalan ibadah lainnya selama bulan Ramadhan.
Seperti rutin melaksanakan sholat wajib dan tarawih, membaca Al-Quran, berbagi dengan orang yang membutuhkan, dsb.
Baca Juga: Ngegym saat Puasa Tapi Takut Kehausan? Intip Tips Ampuhnya Disini Yuk!
Latihan Puasa Secara Bertahap
Metode yang paling sering digunakan oleh para orang tua dalam melatih anak untuk menjalankan puasa secara bertahap.
Mulai dari puasa selama 3-4 jam, selanjutnya menjalankan puasa selama setengah hari hingga mengikuti durasi puasa secara penuh.
Misalnya, anak diikutsertakan dalam bersahur dan berpuasa seperti biasa hingga mendekati waktu untuk berbuka terlebih dahulu pada siang hari atau saat terdengar adzan dzuhur.
Dan setelah itu anak diarahkan untuk melanjutkan puasanya lagi hingga menjelang maghrib tiba.
Mulai dengan Puasa Makanan Tertentu
Selain mengajarkan anak untuk berpuasa secara bertahap dalam beberapa waktu.
Adapun latihan lain yang bisa diterapkan adalah dengan puasa mengkonsumsi makanan tertentu, seperti menghindari makan mie atau roti selama puasa.
Dengan begitu, anak akan belajar untuk bersabar dalam menahan diri dari rasa lapar terhadap makanan tertentu hingga memasuki waktu berbuka puasa.
Menyediakan Makanan Berbuka Favoritnya
Selanjutnya, cara untuk bisa melatih anak menjalankan ibadah puasa adalah dengan cara menyediakan makanan favoritnya atau makanan yang sedang diinginkannya.
Cara tersebut terbilang efektif untuk membuat anak menjadi lebih semangat berpuasa dan menuntaskannya hingga waktu menjelang berbuka puasa datang.
Memberikan Kebebasan
Cara yang perlu dihindari ketika sedang akan melatih anak untuk berpuasa adalah terlalu memaksa.
Sebab dengan memaksa, anak akan merasa ibadah puasa merupakan suatu beban dan membuatnya memiliki pengalaman yang negatif.
Oleh karena itu, sebaiknya berikan anak kebebasan untuk memilih keputusannya sendiri selama menjalankan latihan puasa.
Melibatkan Anak dalam Kegiatan Seru
Selama menjalankan puasa, orang tua dapat mencoba untuk mengalihkan perhatian anak agar puasa bisa terasa lebih menyenangkan.
Misalnya, dengan mengajak anak membuat prakarya, menyiapkan hidangan berbuka, berbagai dengan sesama sambil menunggu waktu berbuka (ngabuburit).
Baca Juga: 5 Tips Aman Olahraga saat Puasa, Kapan Waktu Terbaiknya?
Membiasakan untuk Tidur Lebih Awal
Dalam menjalankan latihan berpuasa, maka kegiatan makan pada saat sahur tidak boleh terlewatkan oleh anak.
Walaupun bagun di waktu dini hari untuk makan sahur mungkin akan tidak mudah bagi anak.
Oleh karena itu, sebaiknya mulailah untuk mulai mengajak anak untuk tidur lebih awal agar bisa terbiasa bangun untuk makan sahur.
Memberikan Apresiasi
Orang tua juga tidak boleh melupakan untuk bisa selalu memberikan apresiasi yang bisa membuat anak senang dan meningkatkan motivasinya.
Terutama setelah anak berhasil menjalankan puasa sesuai target dan kesempatan yang sebelumnya sudah disepakati dengan orang tua.
Misalnya orang tua bisa memberikan anak reward berupa pujian atau dengan memberikan hadiah kecil kesukaannya.
Memperhatikan Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Anak
Peran penting orang tua selama proses mengajarkan puasa pada anak adalah untuk selalu memastikan kebutuhan gizi dan nutrisi anak tercukupi melalui makanan yang disajikan saat sahur hingga berbuka.
Hal tersebut tidak boleh terlupakan oleh orang tua karena sebagai upaya untuk mendukung anak dalam menjalankan latihan ibadah puasa dengan kondisi metabolisme tubuh yang baik.
Mengawasi Kondisi Kesehatan Anak
Dalam menjalankan latihan puasa juga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter terkait kondisi kesehatan anak.
Sebab selama puasa, anak akan sangat rentan untuk terkena hipoglikemia (kadar gula dalam darah berada di bawah normal) dan dehidrasi.
Bila saat puasa anak mulai menunjukan gejala dari kondisi tersebut, seperti lemas, pucat, tidak fokus, dsb sebaiknya latihan puasa segera diakhir atau dibatalkan.
Baca Juga: Ini 9 Manfaat Puasa Senin Kamis, Jaga Kesehatan Jantung dan Organ Pencernaan!
Penutup
Nah itulah, informasi selengkapnya seputar cara mengajarkan anak berpuasa sejak dini yang efektif .
Di mana peran orang tua disini dapat memilih alternatif cara diatas untuk diterapkan dan disesuaikan dengan karakter dan kemampuan anak dalam melaksanakan ibadah puasa.
Agar anak bisa tetap bergembira dan menikmati proses latihan berpuasa, sehingga hikmah dan manfaat dari puasa bisa tersampaikan dengan baik.