Apa Itu Autis? Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Penyembuhan

Apa Itu Autis? Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Penyembuhan
Aul Risky
Aul Risky
February 27, 2024
5 menit membaca

Beberapa dari kamu mungkin sudah tidak asing dengan autisme atau autism spectrum disorder. Umumnya gangguan ini sudah bisa mulai terdeteksi sejak awal masa kanak-kanak yang berlangsung hingga dewasa. 

Orang yang mengidap autisme akan tampak berbeda dibandingkan yang lain. Pengidap autis akan menunjukkan beberapa perilaku tidak normal seperti tangan selalu mengepal dan bergoyang, memberikan respon tidak biasa saat berkomunikasi, hingga perilaku agresif.

Sebenarnya apa itu autis? Seperti apa gejalanya? Apa saja penyebabnya? Bagaimana penyembuhannya? Yuk, baca selengkapnya pada penjelasan di bawah ini!

Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini

Apa Itu Autis?

Apa Itu Autis

Autisme atau gangguan spektrum autis merupakan kelainan fungsi saraf dan otak yang kompleks sehingga akan memengaruhi perilaku hingga proses berpikir. Kelainan ini mencakup gangguan dalam segala aspek, mulai dari sosial, bahasa, hingga komunikasi verbal maupun nonverbal. 

Gangguan perkembangan ini dimulai dari masa kanak-kanak dan berlangsung seurmur hidup. Umumnya, pengidap penyakit autisme memiliki cara berkomunikasi, berperilaku, berinteraksi, dan belajar yang berbeda dari kebanyakan orang. Mereka akan tampak seperti sedang berada di “dunianya sendiri”.

Namun, mengidap autisme bukan berarti tidak bisa memiliki kualitas hidup layaknya orang lain. Kondisi ini tetap bisa memungkinkan pengidapnya untuk berteman, berhubungan dengan orang lain, hingga bekerja. Meskipun, mereka membutuhkan bantuan ekstra dalam hal tersebut. 

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 7 Penyebab Anak Susah BAB dan Cara Mengatasinya!

Gejala Autisme

Di beberapa kasus, anak yang menderita autis akan menunjukkan perkembangan normal pada tahun pertama. Namun, ciri ciri autisme akan mulai muncul saat anak masuk di usia 2 atau 3 tahun.

Gejala autisme bisa terlihat lebih awal seperti tidak merespon saat dipanggil atau menurunnya kemampuan kontak mata. Dengan begitu, kondisi ini bisa dideteksi sedini mungkin sejak usia 18 bulan.

Meski begitu, gejala autisme setiap orang berbeda, bergantung dari tingkat keparahannya. Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita autisme antara lain:

  • Sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain
  • Sulit memahami perasaan dan pikiran orang lain
  • Merasa tidak nyaman dan stress karena beberapa hal seperti suara yang keras atau lampu terlalu terang
  • Melakukan hal yang sama berulang kali, seperti membuka pintu berulang kali. Hal ini dilakukan untuk meredakan rasa cemas atau sekadar untuk merasa nyaman.
  • Butuh waktu lebih lama untuk menerima dan memahami satu informasi
  • Merasa cemas dan kesal saat menghadapi situasi asing, misalnya bertemu orang baru atau berada di keramaian.
  • Beberapa tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain

Apabila mom dan dad ingin lebi tahu gejala autisme, segera konsultasi dengan dokter, ya.

Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.

Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!

Info selengkapnya klik di sini!

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Anak Down Syndrome yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Autisme

Penyebab autisme

Beberapa mengatakan bahwa penyebab anak autis adalah faktor genetika. Namun, ternyata ada pula beberapa faktor lain seperti:

  • Jenis kelamin

Pengidap autis cenderung lebih banyak dialami oleh laki-laki. Salah satu hal yang mendasari adalah perbedaan perkembangan otak antara wanita dan laki-laki. Namun, saat wanita mengalami autisme, gejala yang diperlihatkan mungkin semakin berat.

  • Keturunan

Kelainan ini cenderung terjadi pada anak dengan riwayat keluarga atau orang tua yang mengidap autis.

  • Efek samping obat atau alkohol

Ada beberapa obat yang diduga jika dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil bisa meningkatkan risiko autis pada anak. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi obat sesuai resep dokter.

  • Bayi lahir prematur

Meskipun belum banyak terjadi, beberapa ahli menyatakan bahwa kelahiran dini atau prematur akan sangat rentan mengalami autisme.

  • Usia orang tua saat hamil

Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun memiliki kondisi yang berbeda dengan wanita sebelum 30 tahun. Karena itu, semakin tua usia wanita hamil, maka semakin tinggi risiko autis pada anak yang dikandungnya.

  • Mengidap penyakit tertentu

Autis juga bisa terjadi akibat adanya penyakit lain. Misalnya kelainan down syndrome, gangguan kronis pada otak seperti cerebral palsy, atau distorfi otot.

Baca Juga: Tenang, Bunda! Ini 15 Cara agar Anak Cepat Bicara dengan Menyenangkan

Diagnosis Autisme

Autisme merupakan kelainan yang sulit dideteksi karena tidak adanya pemeriksaan medis khusus yang bisa mendiagnosis kondisi ini. 

Umumnya, dokter akan mendiagnosa dengan cara memantau perilaku dan perkembangan anak, serta menanyakan gejala yang berkaitan. Selain itu, dokter juga akan menggunakan kriteria dari DSM-5 untuk melakukan diagnosis. 

Berdasarkan DSM-5 (diagnostic and statistical manual of mental disorders edisi kelima), ciri-ciri autis antara lain:

  • Kurang bisa berkomunikasi dan berinteraksi sosial
  • Memiliki perilaku, minat, dan menjalani aktivitas yang berulang-ulang dan terbatas 

Umumnya, diagnosis mulai bisa dilakukan sejak usia 18 bulan, namun ada pula yang terdeteksi saat anak usia 2 hingga 3 tahun. Meski begitu, beberapa anak juga tidak terdiagnosis hingga menginjak remaja, bahkan dewasa. 

Kamu ingin berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengetahui diagnosa autisme?

Yuk, konsultasi aja di Rey! Gak pakai lama!

Sekarang, konsultasi dengan dokter bisa secepat kilat dan gak pakai ribet.

Cukup pakai handphone lewat aplikasi Rey, kamu bisa konsultasi secara online dengan dokter selama 24/7, dimana pun dan kapan pun.

Emang boleh se-sat-set ini? Boleh, dong!

Yuk, klik di sini untuk informasi selengkapnya.

Penyembuhan Autisme

Apakah anak autis bisa sembuh? Secara medis, belum ada obat yang bisa menyembuhkan autisme secara total. 

Namun, jika dilakukan perawatan dan terapi yang tepat, maka tingkat keparahan dan gejala autisme bisa berkurang. Penderita autimse juga bisa perlahan belajar untuk mengelola kondisi dan hidup secara mandiri.

Berbagai metode atau terapi yang berbasis rumah maupun sekolah sudah tersedia sangat banyak. Tujuannya adalah untuk bisa memenuhi kebutuhan setiap orang yang mengidap autis. 

Baca Juga: 8 Tips Memilih Asuransi Kesehatan Anak Terbaik

Penutup

Nah, kini kamu sudah tahu apa itu autis, bukan? Mulai dari pengertian, ciri anak autis, penyebab, diagnosa, hingga penyembuhannya sudah dibahas di atas.

Jika kamu memiliki keluarga atau kenalan dengan kondisi autis, segera ajak untuk berkonsultasi dengan dokter. Dengan begitu, pendritanya bisa mendapatkan strategi dan metode terapi yang tepat.

Dengan terapi yang sudah tepat sejak dini, maka pengidap autis juga akan mampu menyesuaikan diir di lingkungan sosialnya.

Jika masih ada pertanyaan seputar autisme, tuliskan di kolom komentar, ya!

Coba Gratis Rey untuk 2 bulan! Chat dokter dan klaim obat gratis bisa kamu cobain dulu!

Kembali
Rekomendasi Artikel
November 28, 2022
8 Penyebab Sakit Kepala Sampai ke Mata, Ini Cara Mengatasinya

Kondisi sakit kepala sampai ke mata memang sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas. Sakit kepala bisa...

Dwi Julianti Dwi Julianti
8 menit membaca
November 29, 2022
16 Penyebab Mata Buram, Bagaimana Mengatasinya?

Mata buram merupakan kondisi di mana kamu tidak bisa melihat sesuatu dengan jelas sehingga sering...

Dwi Julianti Dwi Julianti
10 menit membaca
November 28, 2022
11 Jenis Gangguan Penglihatan, Ini Cara Mudah Mengatasinya!

Gangguan penglihatan bisa terjadi pada siapa saja dan penyebabnya pun bermacam-macam. Mata merupakan organ tubuh...

Dwi Julianti Dwi Julianti
9 menit membaca