29 Contoh Puisi Pendek Tentang Alam, Cinta, Kemerdekaan, Ibu, & Sahabat

29 Contoh Puisi Pendek Tentang Alam, Cinta, Kemerdekaan, Ibu, & Sahabat
Aul Risky
Aul Risky
October 19, 2024
9 menit membaca

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra dengan unsur rima dan larik yang penuh makna bagi penulis dan pembaca.

Selain itu, penulisan puisi terdiri dari baris dengan kata-kata pilihan yang menyentuh hati.

Yap, puisi bisa dinikmati karena bahasa atau diksi yang digunakan memiliki kekuatan untuk memikat perasaan.

Simak kumpulan puisi pendek singkat dihimpun dari berbagai tema dan sumber, yuk!

Contoh Puisi Pendek tentang Alam

Puisi bertema lingkungan alam mampu menggambarkan perasaan dengan mudah lewat pemandangan sekitar kita.

Tidak mengherankan jika puisi jenis ini digemari karena bahasanya terikat oleh irama yang menawarkan keindahan alam.

Tentunya, puisi berbeda dengan karya sastra lainnya, karena mempunyai kemampuan untuk menggugah emosi permainan kata-kata.

Nah, langsung saja simak contoh puisi pendek terkait alam di bawah ini, ya!

1. Senja, Keindahan Yang Tidak Terganti

Siang mulai berganti

Warna langit pun berubah menjadi jingga

Burung-burung silih berganti terbang di tengah warna jingga yang kian melebur di langit sana

Siapa saja yang melihatnya, akan takjub dibuatnya

Waktu terus berlari

Warna jingga pun terkikis secara perlahan

2. Kesegaran Udara Pegunungan

Kubentangkan kedua tanganku

Di puncak gunung berwarna biru

Memandang dari ketinggian

Hamparan bumi penuh keindahan

Kupejamkan mata kuhirup udara

Udaranya pun kuhirup dalam-dalam

Agar memenuhi rongga dada

Aku pun merasakan kesegarannya

Inilah alam pegunungan

Sangat bersih dan segar

Jauh dari polusi

Yang bisa menyakiti diri

3. Keindahan Alam di Pagi Hari

Ku buka mata

Cahaya pagi menembus kaca jendela

Semerbak mawar merah dan putih merekah

Ku buka jendela

Ku hirup udara nan segar

Melihat kabut tebal yang masih menyelimuti bumi

Setetes embun membasahi daun

Kicauan indah terdengar di telinga

Angin menembus halus menembus kulit

Ku lihat awan seputih melati

Dan langit sebiru lautan samudra

Kini ku siap menghadapi hari yang baru dan indahnya bumi

4. Kebutuhan Cahaya

Karya: Lena Latipah

Aku lemah tanpa cahaya

Entah tak ada apa dengan ilalang

Ia menghilang dibawa insan

Mereka serakah akan keindahan

Senja sudah direbut, kini ilalang mereka bawa pulang

Kini, tinggal lili jingga di taman

Setidaknya ia menggantikan sosok cahaya senja

Pasalnya, ia terlahir dibantu cahaya

Tak mungkin lili tumbuh tanpa cahaya

5. Sang Bulan Mengusap Lukaku

Senyuman manis sang bulan menyapaku

Begitu indah mekarkan suasana hatiku

Sejenak ku terdiam termangu

Memandang indahnya yang tak pernah jemu

Sinarmu terpancar mengusir gelap

Menembus malam hadirkan terang

Kunikmati cahayamu hangatkan malamku

Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari

Bulan, belailah jiwaku ini

Yang begitu tegang menjalani hari

Usaplah sesaknya asmara di dada ini

Keringkanlah luka menganga di hati ini

Bulan, memandangmu membuatku mengerti

Bahwa keindahan tak harus selalu didekati

Bahwa keindahan tak harus selalu dimiliki

Namun hanya untuk sekedar dipandang dan dikagumi

Baca Juga: 171+ Kata-Kata Bijak Singkat Penuh Makna, Kehidupan, Berkelas, dan Lucu!

Contoh Puisi Pendek tentang Cinta

Puisi pendek tentang cinta biasanya mempunyai dua tema yang dipilih oleh pengarangnya, yaitu tema kesedihan dan kebahagiaan.

Puisi cinta biasanya mempunyai dua tema yang dipilih oleh pengarangnya, yaitu tema kesedihan dan kebahagiaan.

Oleh karenanya, jenis puisi ini dijadikan medium untuk menyampaikan rasa cinta atau romansa kepada seseorang.

Berikut adalah contoh puisi tentang cinta.

1. Diam

Setiap mengingatmu

silam terbagi goda

kita bertukar diam dalam pelukan.

2. Aku Ingin

Karya: Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

3. Hanya Sebuah Cara

Ini hanya sebuah cara saja

Untuk aku tetap bisa mencintaimu

Menjadi seorang bangsat yang diajarkan membunuh

Membunuh segala ketidakpastian semata

Menjadi pecundang yang merelakan terbunuh

terbunuh oleh ketidakwarasan jiwa.

4. Syair Bisu

Jangan ragu di kala aku bungkam

Untuk mencintaimu, aku tak mau berucap

Karena kamu adalah syair yang membuatku gugup melulu.

5. Kamu

Kamu sangat populer di kepalaku.

Bahkan saat aku tidur

Kepalaku tetap disibukkan olehmu.

karena kamu selalu singgah dalam mimpiku.

Gawat! Kamu itu seperti sel aktif di otakku

tak pernah berhenti!

Baca Juga: Hobi Traveling? Ini 71+ Caption Liburan Singkat untuk Media Sosial

 

Contoh Puisi Pendek tentang Kemerdekaan

Puisi kemerdekaan bukan hanya berisi tulisan yang berisi tantangan dan kesulitan dalam mencapai kemerdekaan.

Puisi kemerdekaan bukan hanya berisi tulisan yang berisi tantangan dan kesulitan dalam mencapai kemerdekaan.

Namun, juga merupakan salah satu karya sastra yang mengajarkan sejarah dan kehidupan para pahlawan.

Yuk, simak puisi pendek tentang perjuangan meraih kemerdekaan di bawah ini!

1. Prajurit Jaga Malam

Karya: Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?

Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian

ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup

Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam

Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

2. Telah Merdeka

Merdeka!

Indonesiaku kini telah merdeka

Jantung berdebar tak menentu

Semua perasaan menjadi satu

Tangis dan bahagia telah beradu

Beradu dan saling menyatu

Kini hanya sebuah kalimat yang mampu terucap

Terimakasih para pejuangku

3. Sang Ksatria

Wahai sang ksatria

Ini bukanlah tentang Agustus

Tak jua tentang November

Ini adalah tentang kobar semangatmu yang membara

Hening doa kami panjatkan

Hanya untukmu pahlawanku

4. Semangat

Semangat ini

Semangat yang tumbuh dengan peluh

Keringat mengalir membasahi tubuh

Kini mengikis setiap inci takdir

Dentuman yang menghiasi telinga

Darah yang menetes

Semua telah dihiraukan

Hanya demi melihat negeri ini tak hancur

5. Bangkit

Indonesia!

Negeri ini telah bangkit

Bukan karena pejabat

Bukan pula karena seorang ahli syahadat

Indonesia!

Telah merdeka

Merdeka karena seorang rakyat

Yang memiliki sejuta semangat

Contoh Puisi Pendek tentang Ibu

Puisi pendek untuk anak banyak mengambil tema tentang kasih sayang seorang ibu.

Oleh karenanya, puisi jenis ini cocok diajarkan saat pendidikan dasar, misalnya untuk siswa SD melalui guru di sekolah.

Tidak hanya untuk anak-anak, puisi tentang ibu juga cocok untuk semua kalangan yang ingin mengungkapkan rasa sayang untuk ibu lewat puisi.

Berikut adalah contoh puisinya!

1. Kasihmu

Di malam yang sepi

Kalau aku sendiri

Bercakap-cakap dengan pikiran

Membuka lembar kenangan

Oh betapa aku rindu

Kepada kasih sayang ibu

Yang tak pernah bisa tergantikan

Hanya air mata yang menetes

Sebagai tanda ketulusan cinta

Aku mulai mengerti

Keluarga adalah sesuatu yang penuh arti

2. Jasa Ibu

Bila ada orang yang sayang

Maka ibu lah yang paling sayang

Bila ada orang yang berkorban

Maka ibu lah yang paling banyak berkorban

Ibu selalu bangun pagi

Menyiapkan sarapan

Tak ingin melihatku sakit

Kalau sakit hatinya sedih

Betapa besar dan jasa ibu

Yang mendidik merawatku

Semoga suatu hari nanti

Aku bisa memberimu bahagia.

3. Catatan Terima Kasih

Karya: Lang Leav

Kamu telah memberitahuku

Semua hal

Aku perlu mendengar

Sebelum aku tahu,

Aku perlu mendengar mereka

Agar tidak takut dari semua hal

Aku pernah takut,

Sebelum aku tahu

Aku seharusnya tidak takut pada mereka.

4. Ibu dan Misteri

Karya: Joanna Fuchs

Bu, cintamu adalah sebuah misteri

Bagaimana kamu bisa melakukan itu semua?

Ibu selalu ada di sana dan memperbaiki hal dengan sempurna

Untuk masalahku, besar dan kecil.

Cintamu melindungiku hari demi hari,

Jadi aku tidak takut, aku aman dan sehat.

Aku merasa bisa melakukan apa saja

Kapan pun ibu ada.

Ibu, cintamu adalah sebuah misteri,

Aku tidak punya petunjuk

Mengapa kamu mencintaiku sepanjang waktu,

Tapi saya sangat senang kamu melakukannya!

5. Untuk Ibuku Tercinta

Karya: Agus Suarsono

Ku ingin,

menghirup hawa yang kau hirup.

Melangkah,

di tempatmu melangkah.

Berteduh,

di tempatmu berteduh.

Dan terlelap di atas pangkuanmu Ibu…

Ku cuma inginkan selalu bersamamu.

Sepanjang waktuku…

Contoh Puisi Pendek tentang Sahabat

puisi pendek tentang sahabat ini merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat dengan tema persahabatan.

Selanjutnya, puisi ini merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat dengan tema persahabatan.

Yap, persahabatan adalah tema yang juga banyak digunakan pada karya sastra lainnya, misalnya cerpen dan novel.

Namun, berbeda dengan kata-kata pada cerpen atau novel, pembuatan puisi kadang perlu mempertimbangkan intonasi atau bunyi saat membaca.

Berikut adalah contoh puisi pendek tentang sahabat yang perlu kamu ketahui.

1. Sahabatku

Karya: Devi Fatoni

Kubuang jauh hiasan, riasan, citraan

Aku sudah bersamamu, kawan..

Sahabat sejati perlu kita pertahankan dan perjuangkan, bahkan jadikanlah mereka salah satu bagian dalam hidup kita.

Tempat aib bersemayam sahabat sejati perlu kita pertahankan dan perjuangkan, bahkan jadikanlah mereka salah satu bagian dalam hidup kita.

Penyeka peluh dan luh

Tanggal pula nama kebesaran sebab julukanmu

bagai panggilan sayang

Biar ku menggila sejenak melupakan kerumitan

yang kau sebut kewarasan

2. Sahabat Tersayang

Bergandeng tangan

Ke mana pun kita berjalan

Berjalan menyusuri lorong kecil pun jalanan besar

Tak pernah sekalipun menyerah

Tuk sampai sebuah tujuan

Erat sungguh kala itu

Kau pegang tanganku

Begitupun aku

Memoriku masih ingat betul

Kala itu kita masih begitu polosnya

Berjalan tak peduli itu duri

hutan lebat, ataupun berliku

Kita terjang begitu saja

Akupun tak takut apapun itu

Karna aku tak sendiri

3. Sahabat Itu…

Selalu hadir dalam kehidupan kita

Baik itu senang atau susah

Tak perlu berkata ia pasti mendengar

Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya

Menegur kala kita salah mengambil langkah

Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan

Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan

Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi

Dan,

Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan.

4. Persahabatanku

Karya: Arbani Yasiz

Saat aku jatuh terpuruk tak berdaya

Persahabatanku kuagungkan di nadiku

Tekadku ada di pundak mereka

Harapanku kokoh

Dalam genggaman mereka

Keharuan mana yang bisa ku dustakan

Melihat ketulusan yang tak terbantahkan

Semangat mereka begitu membara

Mencari keadilan yang tak bermuara

5. Bintang untuk Sahabat

Karya: Siti Halimah

Malam nan suci dan sepi,

Menarikku untuk keluar dari rumah.

Kupandangi Langit malam.

Ternyata bertaburkan Bintang yang tak terhitung jumlahnya.

Andaikan ku seorang bidadari,

Kan kubawa diriku dan sahabatku untuk menari di atas sana.

Kuraih sebuah bintang terindah,

dan kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku.

Contoh Puisi Pendek Tentang Sekolah

Contoh Puisi Pendek Tentang Sekolah

Berikut adalah contoh puisi pendek tentang sekolah yang bisa Anda gunakan:

Sekolahku, Tempat Belajar

Di pagi cerah, menuju sekolah

Dengan semangat, langkahku melangkah

Di sana ilmu, cita-cita kuperoleh

Teman dan guru, bersatu padu mengajar

Kelas yang riuh, penuh tawa dan canda

Buku dan pena, alatku berkarya

Mimpi-mimpi besar, di sini dimulai

Sekolahku tercinta, tempatku berjuang

Tugas dan ujian, tantangan setiap hari

Namun tak gentar, aku hadapi

Dengan tekun dan rajin, aku belajar

Demi masa depan, yang cerah bersinar

Sekolahku, rumah kedua

Di sana ku temukan, banyak cerita

Kenangan indah, takkan terlupa

Sekolahku, terima kasih

kau bimbing langkahku.

Contoh Puisi Diafan

Berikut adalah beberapa pembuka untuk puisi diafan yang bisa Anda gunakan untuk berbagai tema:

1. Kilauan Embun Pagi

Saat fajar mulai menyingsing di ufuk timur,

Tetesan embun berkilau di ujung daun, Beningnya menghapus jejak malam kelam,

Menyapa pagi dengan senyuman lembut.

Di antara sinar matahari yang perlahan bangkit,

Embun bercahaya bak berlian kecil,

Memberikan harapan pada hari yang baru,

Mengalirkan kesegaran di setiap napas.

2. Bunga di Taman Hati

Di taman hati yang penuh warna,

Bunga-bunga mekar dengan anggun,

Menyebarkan wangi yang menenangkan jiwa,

Mengundang kupu-kupu datang bermain.

Kelopaknya lembut seperti sutra,

Menyentuh hati dengan keindahan alami,

Setiap bunga bercerita tentang cinta,

Mengajarkan arti keikhlasan dan kasih sayang.

3. Desir Angin Laut

Di tepi pantai yang sunyi,

Desir angin membelai lembut,

Membawa aroma asin laut,

Mengisi ruang dengan kedamaian.

Ombak datang dan pergi dengan ritme,

Mengukir pasir dengan jejak sementara,

Menyadarkan kita akan waktu yang berlalu,

Dan kenangan yang selalu terjaga.

4. Cahaya Bulan Purnama

Di malam yang tenang tanpa awan,

Cahaya bulan purnama bersinar terang,

Menembus jendela dengan lembut,

Mengisi ruangan dengan kehangatan.

Bayangan membentuk siluet indah,

Mengajak kita berkelana dalam mimpi,

Menyusuri jalanan kenangan masa lalu,

Dan harapan untuk hari esok yang lebih baik.

Penutup

Demikianlah artikel tentang contoh puisi pendek berdasarkan tema alam, cinta, kemerdekaan, ibu, dan sahabat.

Semoga pembahasan kali ini berguna untukmu, ya!

Yuk, komen di bawah kalau kamu masih punya pertanyaan seputar topik ini!

Kembali
Rekomendasi Artikel
April 6, 2023
Dikenal Penyayang, Intip 15 Karakter dan Sifat Zodiak Cancer

Zodiak dipercaya dapat menggambarkan karakter dan sifat seseorang. Meskipun tidak sepenuhnya benar, tetapi tidak sedikit...

Suhartantowi Lauw Suhartantowi Lauw
8 menit membaca
August 21, 2024
20 HP Samsung yang Bisa Dilipat dan Harganya di Tahun 2024!

Di Indonesia, tren handphone lipat sempat populer di awal tahun 2000-an.  Desainnya yang unik dan...

Aul Risky Aul Risky
8 menit membaca
December 14, 2022
10 Tempat Bermain Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah!

Liburan sekolah sudah dekat, waktunya kamu mengajak si kecil untuk bermain dan liburan, nih. Belum...

Dwi Julianti Dwi Julianti
6 menit membaca