Apa Itu Epilepsi? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya Disini
Apa itu epilepsi? Selama ini masih ada masyarakat yang mengaitkan penyakit epilepsi atau ayan dengan hal-hal yang berbau mitos hingga supranatural.
Hal ini terjadi lantaran penderita epilepsi mengalami kejang secara tiba-tiba hingga menimbulkan ketakutan orang-orang yang belum paham mengenai kondisi medis satu ini.
Tak jarang masyarakat juga menjauhi orang yang menderita epilepsi karena takut dan tidak tahu bagaimana mengatasinya.
Disadari atau tidak, hal tersebut membuat sifat orang epilepsi cenderung pemalu, terlalu emosional dan mudah terpengaruh pada kritik.
Atas dasar hal tersebut, penting buat kamu untuk mengetahui apa itu penyakit epilepsi, termasuk jenis, gejala, penyebab serta cara mengatasinya.
Ingin tahu lebih banyak mengenai cara hidup sehat? Temukan rahasianya di sini!
Epilepsi Penyakit Apa?
Epilepsi adalah penyakit yang memiliki gejala khas, yaitu kejang-kejang. Ini terjadi karena penderita epilepsi mengalami gangguan pada sistem saraf pusat yang membuatnya kejang hingga hilang kesadaran.
Kejang yang dialami oleh pengidap epilepsi biasanya akan terjadi berulang kali dalam waktu yang sama atau bahkan berbeda.
Penderita epilepsi juga bisa mengalami kejang pada sebagian atau seluruh tubuh tanpa penyebab yang jelas. Bahkan pada kasus tertentu, orang yang mengidap epilepsi bisa kejang saat sedang tidur.
Yang perlu digaris bawahi, penyakit satu ini dapat menyerang semua golongan usia. Dan epilepsi pada anak yang usianya dibawah dua tahun menjadi yang paling umum terjadi.
Jenis-jenis Epilepsi
Epilepsi atau ayan terbagi menjadi dua jenis, yaitu epilepsi umum dan epilepsi parsial. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini :
Epilepsi Umum
Yang dimaksud dengan epilepsi umum yaitu ayan terjadi di kedua bagian otak yang meliputi grand mal (menyebabkan penderita hilang kesadaran), mioklonik (menyebabkan tubuh penderita tersentak) dan klonik (menyebabkan tubuh menjadi kaku, diikuti kejang kaki atau tangan).
Epilepsi Parsial
Berbeda dengan epilepsi umum, epilepsi parsial terjadi pada bagian otak tertentu saja. Sehingga gejala yang timbul berhubungan dengan masalah indera, kejang pada bagian jari-jari dan tremor.
Penyebab Epilepsi
Setelah mengetahui apa itu penyakit epilepsi dan jenis-jenisnya, penting untuk kamu mengenal penyebab epilepsi.
Hingga saat ini, setengah dari penderita epilepsi dari seluruh dunia masih belum diketahui penyebabnya. Sementara sisanya, diduga disebabkan oleh kondisi berikut ini:
1. Pengaruh Genetik
Peneliti telah melakukan studi yang menghubungkan antara penyakit epilepsi dengan faktor genetik. Hasilnya, jenis epilepsi tertentu kemungkinan besar disebabkan oleh faktor genetik.
Meski begitu, orang dengan riwayat memiliki anggota keluarga sakit epilepsi, belum tentu mengidap penyakit tersebut karena adanya perubahan genetik.
2. Cedera Kepala
Cedera kepala akibat pernah mengalami kecelakaan atau cedera traumatis lainnya dapat menyebabkan seseorang penderita epilepsi.
3. Gangguan pada Otak
Orang yang mengalami gangguan atau kerusakan pada otaknya bisa menderita epilepsi. Beberapa gangguan tersebut antara lain tumor otak, stroke, malformasi arteriovenosa dan malformasi kavernosa.
4. Infeksi
Infeksi parasit yang menyebar di otak bisa menyebabkan epilepsi. Infeksi tersebut bisa berupa meningitis, HIV/AIDS dan ensefalitis virus.
5. Cedera Sebelum Persalinan
Otak janin yang masih berada dalam kandungan, sangat sensitif dan rentan mengalami kerusakan. Hal tersebut bisa membuat janin yang lahir mengidap epilepsi atau bahkan cerebral palsy.
Beberapa penyebab kerusakan otak yang dialami janin antara lain kekurangan oksigen, gizi buruk hingga sang ibu mengalami infeksi selama masa kehamilan.
6. Gangguan Perkembangan
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar orang yang mengalami gangguan perkembangan berupa autisme, juga menderita epilepsi.
Baca Juga: Apa Penyebab Batuk Berdarah? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Gejala Epilepsi
Gejala epilepsi tergantung pada bagian otak mana yang mengalami gangguan dan sejauh mana gangguan tersebut bisa terjadi. Berikut penjelasannya :
1. Kejang Umum
Gejala kejang umum terjadi pada seluruh tubuh karena gangguan terjadi pada seluruh bagian otak. Biasanya kejang umum ditandai dengan ciri berikut :
- Mata terbuka saat kejang.
- Tubuh kaku selama beberapa saat disertai dengan gerakan ritmis pada lengan, kaki atau tangan. Biasanya penderita juga merasakan otot di kaki dan punggung berkedut.
- Otot tubuh tiba-tiba menjadi rileks namun penderita tidak bisa mengendalikan sehingga bisa tiba-tiba jatuh.
- Ada gerakan menyentak ritmis di area otot leher, wajah dan lengan.
- Mengompol.
- Kesulitan bernapas.
- Penderita mengeluarkan suara atau bahkan berteriak saat kejang.
- Penderita tidak sadarkan diri.
2. Kejang Parsial
Gejala kejang parsial terjadi pada bagian tubuh tertentu saja yang otaknya mengalami gangguan. Gejala satu ini masih dibagi menjadi dua, yaitu :
Kejang Parsial Simple
Gejalanya berupa anggota tubuh tertentu yang tiba-tiba menyentak, sensasi kesemutan, pusing, terdapat kilatan cahaya namun tidak sampai membuat penderitanya kehilangan kesadaran.
Pada kasus tertentu kejang parsial simpel juga bisa berupa perubahan emosi secara tiba-tiba, misalnya dari gembira menjadi takut dalam kurun waktu yang sangat singkat.
Kejang Parsial Kompleks
Terkadang kejang parsial kompleks bisa mempengaruhi kesadaran penderitanya. Misalnya yaitu penderita epilepsi jadi setengah sadar dan terlihat bingung dalam beberapa saat.
Gejala lain yang timbul antara lain tatapan kosong, muncul gerakan seperti menelan, mengunyah atau bahkan menggosok tangan.
Apabila gejala epilepsi masih berlanjut atau memburuk, segera konsultasi dengan dokter, ya.
Enggak perlu ribet, cuma dari handphone aja kamu sudah bisa chat dokter sepuasnya, lho.
Dapatkan manfaat asuransi kesehatan online dari Rey, mulai dari chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap!
Info selengkapnya klik di sini!
Epilepsi dimulai umur berapa?
Epilepsi dapat dimulai pada usia apa pun, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Namun, paling sering, epilepsi dimulai pada masa kanak-kanak atau remaja. Meskipun demikian, tidak ada batasan usia yang pasti untuk orang mengidap penyakit epilepsi ini.
Beberapa orang bahkan dapat mengalami epilepsi pada usia lanjut. Faktor risiko genetik, cedera otak, infeksi dan kondisi medis lainnya dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang mengembangkan epilepsi.
Bagaimana Cara Menyembuhkan Epilepsi Secara Total?
Sayangnya hingga saat ini belum ada cara ataupun pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit epilepsi sampai sembuh.
Meskipun begitu pengidap epilepsi tak perlu berkecil hati karena penyakit tersebut bisa dikendalikan sehingga kamu bisa terbebas dari kejang.
Caranya yaitu dengan mendapatkan perawatan yang tepat, seperti mengonsumsi obat-obatan dan kontrol yang baik. Hanya saja, hal ini tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter.
Yuk, coba chat dokter sepuasnya dan dapatkan obat gratis diantar ke depan rumahmu. Klik di sini untuk info lebih lanjut.
Apa yang Harus Dilakukan saat Ada Orang Epilepsinya Kambuh?
Hal pertama yang harus dilakukan saat kamu melihat ada penderita epilepsi kambuh yaitu jangan panik. Dan segera hubungi dokter bisa penderita menunjukkan gejala berikut :
- Kejang selama lebih dari lima menit.
- Kesulitan bernapas atau tak kunjung sadar saat kejang berhenti.
- Kejang kedua terjadi dalam jeda yang terbilang singkat.
- Demam.
- Pasien menderita diabetes.
- Dalam kondisi hamil.
- Saat kejang terjadi, penderita sampai melukai diri sendiri.
- Kejang tetap terjadi meski telah minum obat anti kejang.
Baca Juga: Kenapa Dada Terasa Sakit? Ternyata Ini 7 Penyebab Nyeri Dada
Apakah penderita epilepsi bisa hidup normal?
Banyak orang yang menderita epilepsi dapat hidup kehidupan yang relatif normal dengan pengobatan yang tepat.
Namun, pengalaman setiap orang dengan epilepsi dapat berbeda-beda tergantung pada sejumlah faktor, termasuk beratnya epilepsi, respon terhadap pengobatan, dan dampak psikososialnya.
Dengan pengobatan yang tepat, sebagian besar orang dengan epilepsi dapat mengontrol keadaan tubuh mereka dengan baik.
Penutup
Demikian penjelasan mengenai apa itu epilepsi, lengkap dengan jenis, penyebab serta gejala penyakit satu ini.
Apakah kamu termasuk pasien epilepsi? Atau justru anggota keluargamu yang menderita epilepsi? Apa saja pengobatan yang sudah dilakukan untuk mengendalikan kejang? Yuk share pengalaman kamu di kolom komentar.