Apa Itu Gaya Hidup Hedonisme? Ciri dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Gaya Hidup Hedonisme? Ciri dan Cara Mengatasinya
Yosephine
Yosephine
November 11, 2022
10 menit membaca

Pernahkah kamu mendengar gaya hidup hedonisme sebelumnya? 

Mungkin sebagian kamu sudah paham kalau hedonisme merupakan perilaku seseorang yang menyukai gaya hidup yang mewah.

Banyak orang ingin menghindari rasa sakit dengan bersenang-senang atau berfoya-foya.

Contohnya membeli barang yang diinginkannya, meskipun sebenarnya tidak digunakan dengan maksimal.

Tapi, apakah gaya hidup hedon ini baik atau justru buruk?

Lalu, apa sih ciri-ciri hedonisme? Apa penyebab hedonisme? Bagaimana cara mengatasi hedonisme? 

Yuk, cari tahu jawabannya!

Apa Itu Hedonisme?

Hedonisme adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani yakni hedone yang artinya “kesenangan”. 

Hedonisme merupakan ideologi bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk merasakan dan menikmati kebahagiaan sebanyak mungkin. 

Sementara itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonisme diartikan pula sebagai pandangan hidup yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.

Sederhananya, pengertian hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan hidup dan kepuasan tanpa batas.

Orang yang memiliki gaya hidup hedonisme cenderung menyukai kehidupan mewah dan menyenangkan. 

Selain itu, orang yang memiliki sifat hedonisme juga berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan, menyusahkan, dan mengalihkan pada perasaan menyenangkan. 

Beberapa contoh perilaku hedonisme adalah sebagai berikut: 

  • Punya beberapa mobil mewah sekaligus.
  • Selalu berbelanja walau tidak butuh.
  • Mentraktir teman sampai perlu berhutang.
  • Makan mewah setiap waktu.

Baca Juga: Apa Arti Healing? Ini 9 Manfaat dan Cara Melakukannya!

Apa Ciri-Ciri Hedonisme?

Perilaku hedonisme sebenarnya mudah ditemukan di sekeliling kita, lho.

Hidup hedonisme adalah salah satu jenis gaya hidup paling tidak sehat.

Perilaku hedonisme ini cenderung memiliki sifat individualis serta mementingkan diri sendiri dibandingkan orang lain.

Orang dengan gaya hidup hedon tentu saja tidak baik, sehingga kita perlu menghindarinya.

Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadari kalau sudah terjebak dalam gaya hidup hedonis.

Maka dari itu, yuk kenali ciri-ciri hedonisme.

1. Kebahagiaan pribadi menjadi tujuan

Ciri hedonisme yang pertama ialah memuja kebahagiaan. 

Meski keingininan untuk bahagia adalah sesuatu yang wajar. 

Namun, selalu mengutamakan kebahagiaan di atas segalanya merupakan ciri hedonisme.

Kaum hedonistik menjadikan kesenangan sebagai tujuan utama. 

Orang hedon hanya akan memilih perilaku atau hal yang menyenangkan.

Sebaliknya, mereka juga tidak suka sama sekali dengan kesulitan yang menyebabkan rasa sakit.

2. Tidak peduli kebahagiaan orang lain

Sifat hedonisme akan memunculkan egoisme. 

Kaum hedonistik hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tanpa memedulikan kebahagiaan orang lain. 

Segala hal yang menyangkut kebahagiaan diri harus diperjuangkan. 

Sifat hedonisme membuatmu rela orang lain menderita asal kamu senang. 

Tidak hanya itu saja, pelaku hedonis ini juga tidak pernah merasa puas akan kesenangannya. 

Meskipun dirinya telah mendapatkan kebahagiaan yang melimpah, tetap tidak akan cukup dan akan selalu merasa kurang.

3. Berperilaku konsumtif

Salah satu contoh hedonisme dalam kehidupan sehari-hari adalah berperilaku konsumtif.

Karena hanya fokus pada kesenangan, orang hedon juga konsumtif. 

Orang dengan sifat hedon akan berbelanja hal yang diinginkan, bukan dibutuhkan. 

Bahkan ketika mereka belum tentu bisa membayar harganya.

Pelaku hedonis akan terus mengkonsumsi atau menggunakan barang dan jasa secara berlebihan tanpa memikirkannya secara rasional. 

Gejala kesenangan hidup sesaat ini dimunculkan oleh sifat hedonisme ini akan menimbulkan gaya hidup mewah. 

Tapi di balik kemewahannya, hedon juga diikuti gaya hidup boros. 

Gaya hidup ini bisa dengan mudah membuat kamu terlilit banyak hutang.

4. Tidak ada tujuan keuangan yang jelas

Contoh gaya hidup hedonisme berikutnya adalah tidak punya tujuan keuangan yang jelas.

Gaya hidup hedon akan memenuhi keinginan pribadi dan berdampak pada prioritas keuangan yang jelas. 

Hal ini tentu berakibat kurang baik. 

Pengeluaran uang yang dilakukan tanpa mempertimbangkan keinginan atau kebutuhan akan membuat pelaku hedonis tidak berpikir ke depan. 

Dampak lain yang ditimbulkan ialah keuangan yang tidak sehat. 

Gaya hidup hedon akan membuat pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. 

Akibatnya keuangan menjadi tidak sehat.

5. Tidak ada dana darurat dan investasi

Perilaku dan gaya hidup hedonisme kurang memikirkan masa depan. 

Dampaknya, tidak memiliki dana darurat dan dana investasi. 

Saat memiliki uang, mereka akan cenderung menghabiskan uang untuk kesenangan sementara. 

Entah untuk berbelanja maupun berfoya-foya. 

Nah, karena hanya berfokus untuk memenuhi kesenangan saat ini, pelaku hedonisme juga tidak punya perencanaan keuangan jangka panjang. 

Mereka memikirkan bagaimana bergaya mewah agar bisa mengalahkan orang lain. 

Keuangan pun cenderung akan cepat habis.

6. Cenderung bangga akan diri

Ciri hedonisme selanjutnya adalah memiliki karakter yang ingin membanggakan diri. 

Mereka lebih menilai diri dan orang lain berdasarkan penampilan secara fisik dan harta yang dimiliki. 

Selain itu, bergaya hidup mewah dan kesenangan membuat pelaku hedonis merasa lebih baik dan bangga karena dirinya lebih baik dalam hal materi.

7. Bisa memicu hutang dan depresi

Tuntutan dari gaya hidup hedonisme seolah tidak pernah habis. 

Pelaku hedonisme akan mencari banyak cara demi memenuhi keinginan sendiri. 

Salah satu dampak hedonisme yakni lama kelamaan akan memicu hutang.

Sebab keuangannya cenderung tidak sehat sampai membuat pelaku rela berhutang untuk mendukung perilaku konsumtif mereka. 

Ketika terlilit hutang yang tidak berkesudahan dalam jangka panjang, hal ini bisa menimbulkan risiko depresi. 

Bukannya senang, kamu pun malah masuk dalam kesulitan.

Di saat mengalami depresi, kamu juga tidak boleh membiarkannya begitu saja karena bisa merusak otak hingga menimbulkan berbagai penyakit.

Oleh karena itu, saat mengalami depresi segera lakukan konsultasi kepada dokter yang fokus menangani kesehatan mental.

Konsultasi dengan dokter sekarang juga sudah semakin mudah lho, karena kamu bisa chat dokter secara online melalui aplikasi Rey.

Bahkan kalau kamu sudah memiliki asuransi kesehatan online dari Rey, kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat, rawat inap, hingga rawat jalan gratis.

Klik banner ini yuk, untuk info lebih lanjut!

Apa Penyebab Perilaku Hedonisme?

Hedonisme tidak serta merta muncul begitu saja, melainkan ada beberapa faktor penyebab seseorang berperilaku hedonisme.

Nah, berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi gaya hidup hedonisme:

1. Faktor pribadi

Faktor utama yang menyebabkan gaya hidup hedonisme adalah faktor pribadi. 

Setiap orang punya sifat yang berbeda-beda. 

Ada orang yang secara alami bersifat ingin terus mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan. 

Namun, karena ada perasaan tidak puas dan tidak bisa mengontrol diri, lama-kelamaan akan terjerumus pada gaya hidup hedonis.

2. Faktor keluarga

Salah satu penyebab seseorang memiliki gaya hidup mewah dan kesenangan adalah karena faktor keluarga.

Umumnya, seseorang yang lahir dari keluarga dengan fasilitas lebih dari cukup sejak kecil dan dimanjakan akan berpotensi menjadi hedonis.

Pasalnya, di dalam keluarga sudah tersedia kemudahan dan fasilitas mewah, sehingga anak akan tumbuh terbiasa akan hal tersebut. 

Tidak hanya itu, orang tua juga bisa menjadi penyebab anak berperilaku hedonis, lho.

Jika seseorang memiliki orang tua hedonis, maka enggak heran kalau anaknya pun cenderung akan mengikuti.

Maka dari itu, sebaiknya orang tua mengajarkan pola pikir yang mandiri dan memikirkan masa depan, sehingga menjauhkan anak dari sikap hedonisme.

3. Faktor lingkungan sosial

Faktor eksternal lain penyebab hedonisme adalah faktor lingkungan sosial. 

Jika seseorang berada pada lingkungan sosial dengan gaya hedonisme, maka bisa saja orang tersebut akan ikut ke dalamnya.

Kecanggihan informasi juga bisa memicu hedonisme. 

Misalnya, sosial media mempermudah kita melihat kehidupan orang lain. 

Nah, berbagai kebiasaan yang didapat dari dunia maya bisa memicu orang untuk tertarik dengan gaya hidup yang lebih hedonisme. 

Baca Juga: Apa Itu Overthinking? 6 Contoh dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Hedonisme

Bahaya hedonisme ini bisa berakibat fatal, terutama untuk keuangan kamu dalam jangka panjang. 

Lalu, bagaimana cara mengatasi gaya hidup seperti ini?

Yuk, simak tipsnya di bawah ini:

1. Bersyukur atas apa yang dimiliki

Bersyukur terkesan sepele, tapi hal kecil ini sangat berpengaruh. 

Karena bersyukur adalah langkah awal untuk bisa mengatasi maupun terhindari gaya hidup hedonisme. 

Kamu perlu ingat bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari seberapa banyak uang atau barang yang kamu miliki. 

Atau setidaknya bukan kebahagiaan yang tahan lama. 

Kamu perlu hati yang selalu merasa cukup dan bersyukur saat menjalani kehidupan. 

Karena itu, untuk bisa lepas dari hedonisme, bersyukur bisa membantu kamu menyadari bahwa kesenangan tidak harus besar. 

Tapi bisa kamu temukan di kehidupan sehari-hari kamu. 

Misalnya, atas apa yang telah kamu miliki, seperti keluarga yang selalu ada untukmu. 

Bahkan sesimpel bisa makan es krim di hari yang panas. 

2. Selektif dalam bergaul

Saat ingin terlepas dari gaya hidup hedonis, maka orang juga perlu memperhatikan bagaimana lingkungan sosial di sekelilingnya. 

Mengapa?

Sebab, gaya hidup hedonisme ini dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. 

Perubahan akan semakin mudah dilakukan jika lingkungan kamu mendukung dan menerima perubahan tersebut. 

Usahakan untuk mulai menghindari circle atau lingkaran pertemanan yang lebih mengutamakan gaya hidup mewah. 

Selektif memilih pergaulan akan membantu mengatasi hedonisme.

3. Mengubah mindset menjadi produktif

Cara lain untuk mengontrol gaya hidup hedonisme adalah dengan mengubah mindset menjadi lebih produktif. 

Dari yang awalnya memiliki pola pikir menghabiskan waktu dan uang untuk bersenang-senang saja, perlahan diubah menjadi produktivitas. 

Misalnya, memandang atau menilai segala sesuatu berdasarkan keuntungan di masa sekarang dan masa yang akan datang (produktif). 

Dengan begitu, kamu menggunakan uang dan waktu bukan hanya untuk kesenangan sesaat (konsumtif) saja.

4. Hidup pasti ada sulitnya

Selain bersyukur, menumbuhkan kesadaran diri juga penting. 

Kamu perlu menyadari bahwa hidup tidak selalu berisi kesenangan saja. 

Kehidupan selalu berputar, ada kalanya kamu diberikan masalah yang membuat perasaan menjadi sedih, susah, dan merasa sulit. 

Ingat! Kesedihan dan kesenangan itu satu paket.

Kamu hanya perlu percaya bahwa akan ada perasaan senang yang menghampiri suatu saat nanti. 

Justru dengan merasakan kesedihan terlebih dahulu, kamu jadi lebih bisa menghargai rasa senang yang kamu rasakan di masa depan.

Jadi, kamu tidak perlu terlalu berkecil hati.

Tetap semangat di tengah kesulitan, ya!

Baca Juga: Apa Itu Ghosting dalam Bahasa Gaul? 4 Cara Biar Gak Jadi Korban

5. Mencatat pengeluaran dan pemasukan

Gaya hidup hedonis ini sangat erat kaitannya dengan sifat boros. 

Nah, salah satu cara mengatasinya adalah dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan. 

Biasanya, banyak pengeluaran yang berkedok self-reward

Tidak heran jika kamu ingin menyenangkan diri saat sudah bekerja keras. 

Sebenarnya, sah-sah saja dan wajar. 

Tapi self-reward yang terlalu sering akan membuat pengeluaran membengkak. 

Untuk itu, pahami juga kapan waktunya self-reward dan kapan waktunya menabung. 

Perhatikan kondisi keuangan saat ini dan jangka panjang.

Lebih lanjut:

6. Kurangi penggunaan kartu kredit

Kartu kredit bisa mendukung kesenangan sesaat. 

Hanya dengan menggesek kartu, keinginan untuk membeli bisa terpenuhi. 

Pengeluaran tanpa uang ini mempersulit untuk mengontrol keuangan. 

Nah, kamu bisa mengurangi penggunaan kartu kredit. 

Mulai dari kurangi jumlah kartu kredit atau limit dari kartu kredit. 

Lalu, tentukan prioritas untuk memilah mana yang penting untuk didapatkan dan yang kurang penting.

7. Hidup sederhana dan minimalis

Seperti yang disebutkan di atas, hedonisme adalah perilaku gaya hidup ketika seseorang membeli barang-barang yang tidak diperlukan. 

Salah satu cara mengatasi hedonisme adalah dengan memiliki gaya hidup sederhana dan minimalis.

Orang minimalis cenderung lebih nyaman untuk memilih hidup sederhana karena lebih nyaman.

Meski sedikit sulit untuk diterapkan, terlebih oleh orang yang sebelumnya mengikuti hedonisme tetapi enggak ada salahnya untuk mencobanya.

Cobalah untuk menerapkan hidup hemat dengan memanfaatkan barang yang sudah ada secara maksimal. 

Mengubah hedonis menjadi minimalis sebenarnya bisa dimulai dari pola pikir, lho.

Saat hendak membeli atau berbelanja, sebaiknya kamu pikirkan dulu apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak. 

Baca Juga: 9 Cara Ampuh Mengatasi Cemas Berlebihan, Yuk Coba!

Penutup

Nah, itu dia pengertian dan ciri-ciri orang yang menganut hedonisme.

Hedonisme adalah pandangan yang menganggap gaya hidup yang mewah sebagai paham yang dianut. 

Ideologi atau paham yang dianut ini sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positifnya adalah membimbing orang agar selalu hidup senang, namun kamu juga enggak boleh lupakan dampak negatif yang disebutkan di atas, ya.

Masih punya pertanyaan tentang gaya hidup hedonisme? Sharing di kolom komentar, yuk!

Yosephine
Yosephine

Yos adalah penulis artikel SEO dengan pengalaman menulis lebih dari tiga tahun. Dia menguasai berbagai topik, termasuk gaya hidup, kesehatan, personal finance, dan asuransi. Selain daripada penulisan artikel SEO, Yos juga mempunyai pengalaman menulis dalam copywriting dan UX writing.

Kembali
Rekomendasi Artikel
November 11, 2022
Apa Itu Gaya Hidup Hedonisme? Ciri dan Cara Mengatasinya

Pernahkah kamu mendengar gaya hidup hedonisme sebelumnya?  Mungkin sebagian kamu sudah paham kalau hedonisme merupakan...

Yosephine Yosephine
10 menit membaca
December 15, 2021
Ingin Buka Usaha? Ini Cara Membuat Surat Izin Usaha Online!

Usaha perdagangan saat ini memang tengah marak digeluti. Beberapa contohnya adalah usaha kecil-kecilan, seperti usaha...

Yosephine Yosephine
4 menit membaca
Pengertian OJK, Tugas, Fungsi, dan Wewenangnya!

Bagi orang yang aktif dalam sektor keuangan, nama OJK pasti sudah tidak asing lagi. OJK...

Aul Risky Aul Risky
6 menit membaca